Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Eks Gafatar di Penampungan Mulai Dijemput Keluarga

Kompas.com - 27/01/2016, 12:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan anggota eks Gafatar masih ditampung di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, di Cipayung, Jakarta Timur.

Beberapa di antaranya ada yang sudah mulai menjemput anggota keluarga mereka.

Pantauan Kompas.com, Rabu (27/1/2016), sejumlah eks anggota Gafatar yang telah dijemput keluarga dan sudah diperbolehkan pulang oleh petugas panti, bergegas mengemasi barang.

Dengan menyewa angkutan, eks anggota Gafatar yang rata-rata sudah berkeluarga itu langsung masuk ke kendaraan yang menjemput.

Tak ada yang mau berkomentar tentang aktivitas mereka selama bergabung dengan organisasi yang telah membubarkan diri pada 2015 kemarin itu.

Salah satu keluarga eks Gafatar, Yulianti (44), mengaku hendak menjemput lima anggota keluarga, yang merupakan kakak kandungnya.

Lima bulan lalu, sang kakak Edi berserta istri dan tiga anaknya melakukan perjalanan ke Kalimantan. Tak ada yang mencurigakan dari kepergian kakaknya.

"Bilangnya mau merantau, nani (bertani) di Kalimantan, ngikut temannya," kata Yulianti, di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2.

Namun, selama itu, keluarga hilang kontak dengan Edi. Edi disebutnya hanya melakukan kontak dengan tetangga, dan mengabarkan kalau dirinya sudah hidup baik di Kalimantan.

Yulianti baru mengetahui kakaknya tergabung dalam organisasi itu setelah melihat di televisi.

"Selama lima bulan enggak pernah kontak," ujar Yulianti.

Ia pun akhirnya dapat bertemu dengan Edi yang saat ini berada di penampungan di Panti Sosial milik Dinas Sosial DKI Jakarta di Cipayung itu.

"Sekarang mau jemput, lagi ngurus. Saya juga sudah bicara, tapi belum nanya banyak. Saya cuma tanya Abang mau pulang kan, katanya mau. Saya bilang kita di sini aja, ada usaha di sini," ujar warga Srengseng Sawah, Jakarta Barat itu.

Para eks Gafatar ditempatkan dalam suatu ruangan. Penampungan mereka ini dijaga oleh aparat TNI dan Polri. Sebagian terlihat sudah berkeluarga dan memiliki anak-anak. Mereka datang dari Kalimantan dengan barang-barang banyak.

Hingga saat ini, pihak panti masih menutup akses bagi media untuk bertemu anggota Gafatar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com