Prabowo klarifikasi
Karena masalah ini, Prabowo disebut sampai datang ke Rusun Tipar Cakung. Namun, Prabowo tak menemui HP, melainkan pengelola.
Kepala Pengelola Rusun Tipar Cakung Alboin Sitorus mengaku didatangi Prabowo Soenirman dan stafnya terkait masalah memo tersebut.
Alboin mengatakan, Prabowo datang untuk memberitahukan bahwa memo yang mencatut namanya untuk penundaan eksekusi rusun itu adalah palsu.
"Tadi Pak Prabowo datang ke sini dan bilang memo itu dipalsuin. Dia bilang ini bukan tanda tangan saya ini. Saya enggak buat," kata Alboin menirukan ucapan Prabowo.
Alboin mengaku, penyewa rusun berinisial HP itulah yang memberikan memo kepada pengelola. Oknum berinisial HP itu, menurut dia, memberikan memo itu untuk menunda eksekusi.
Memo itu pun diduganya palsu. Menurut Alboin, penghuni rusun berinisial HP itu termasuk dalam belasan penghuni akan dikeluarkan, Rabu (3/2/2016).
HP dan belasan penghuni lainnya dianggap menempati rusun dengan melanggar ketentuan.
Lapor polisi
Prabowo mengakui melakukan klarifikasi terkait masalah itu. Dia langsung menyuruh stafnya datang ke rusun itu untuk mengecek kebenaran memo tersebut.
"Saya suruh staf saya ke rusun dan minta orangnya diusir kalau memang tidak berhak. Saya juga akan lapor polisi," ujar Prabowo di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Selasa (2/2/2016).
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengaku sudah mendengar masalah ini. Ia pun mengaku sudah membaca surat memo tersebut.
Basuki menyatakan, akan "mencoret" penghuni itu dari rusun. Sedangkan mengenai surat memo itu, Basuki menilai, jika surat itu benar, seharusnya Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta dapat menindaklanjutinya.
"Seharusnya BK DPRD dong yang proses. Tapi percuma kan (BK DPRD dengan Prabowo) satu geng, ya susah," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.