Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah yang Diduga Produksi Bakso Tikus Digeledah Polisi

Kompas.com - 11/02/2016, 20:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jajaran Kepolisian Sektor Metro Setiabudi menggerebek sebuah rumah di Jalan Bromo, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2016) pagi.

Tempat itu diduga sebagai rumah produksi daging bakso yang dijajakan di belakang Puri Imperium, Setiabudi, Jakarta.

Bakso di belakang Puri Imperium ini membuat heboh media sosial. Melalui akun Facebook-nya, Nacita Putri Sunoto menduga bakso tersebut menggunakan daging tikus.

Ia mengaku menemukan benda mirip cakar tikus di dalam bakso yang dibelinya di sana.

"Diimbau bagi teman-teman yang tinggal di Kelurahan Guntur, Setiabudi, (Belakang puri Imperium) atau lagi laper terus nyari makanan di dekat situ jangan sekali-kali pernah beli bakso yang dagang beklakang persis Puri Imperium. (Biasanya dekat tukang sate dan nasi goreng dan bubur ayam kalo malem2).

Gua baru aja beli bakso, harganya Rp 13 ribu. Udah nyampe kosan, gue taro di mangkok dan siap makan. Pas gua belah baksonya, warnanya merah pink kaya belum mateng.

Terus tiba-tiba ada yang item2 muncul di tengah2 bakso. Gue korek, eh ternyata ada kaki kecil yang ujungnya ada cakar begini. Firasat gue jelek banget, gue googling lah kaki tikus. Eh bentuknya beneran sama. Fix lah, yang gue beli ini adalah bakso tikus.

Gue ga paham lagi, orang-orang tuh jahat banget ya, jualan bakso tapi pake bakso tikus biar modalnya ga semahal kalo pake daging sapi. Iya sih pengen untung, tapi ga gini caranya. Pengen rasanya gue amuk itu tukang baksonya. Tapi, guenya yang takut dihajar nanti :(.

Bagi temen-temen yang suka makan di pinggir jalan, apalagi makan bakso, mending mikir dua kali daripada tiba-tiba dapat bonus cakar tikus kayak gini,"tulis akun Facebook Nacita Putri Sunoto tersebut.

Namun, setelah melakukan penggeledahan, polisi tidak menemukan bahan bakso dari daging tikus.

Kapolsektro Setiabudi AKBP Tri Yulianto mengatakan bahwa informasi soal dugaan adanya penjualan bakso yang terdapat cakar tikus ini diterima pihaknya pada Rabu (10/2/2016) malam.

Oleh sebab itu, pihaknya bersama jajaran Koramil dan Kecamatan Setiabudi dan Kelurahan Guntur langsung menyelidiki dugaan penjualan bakso tikus tersebut.

"Kami sudah melakukan pengecekan dan ubrak-abrik sebuah rumah pembuat daging bakso itu. Namun, kami tidak mendapatkan campuran daging bakso itu," kata Tri Yulianto di Mapolsektro Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2016).

Menurut dia, pemilik rumah tersebut sempat kaget mengetahui adanya dugaan itu. Karena setelah dicek, polisi memang tidak mendapatkan petunjuk mengenai dugaan tersebut.

"Pemilik tadi sempat kaget juga pas kita geledah. Namun, kami tetap akan menyelidiki kasus tersebut," ucap dia.

Tri mengatakan bahwa pihaknya menunggu hasil uji laboratorium dari Puskesmas Guntur terkait temuan bakso yang diduga dari daging tikus itu.

"Kemarin malam ada masyarakat yang beli bakso. Terlihat modelnya kaya rambut, jadi sampelnya dibawa ke puskesmas untuk diuji laboratorium," kata dia.

Rambut sapi

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsektro Setiabudi Kompol Ali Yuzron menuturkan bahwa dugaan sementara bahan mencurigakan yang ditemukan dalam penggeledahan di rumah itu adalah rambut sapi.

Namun, dia belum bisa memastikan karena menunggu hasil laboratorium.

"Itu kaya rambut-rambut sapi. Memang daging sapi itu baksonya dan enak. Namun, hasil temuan itu kita sita dan diuji laboratorium," kata Ali.

Menurut dia, pedagang itu sudah memiliki 10 warung bakso di Jakarta. Ia juga menyampaikan, pemilik rumah menegaskan bahwa yang dijualnya adalah daging sapi, bukan daging tikus.

Mengenai kemungkinan adanya persaingan bisnis sehingga isu daging tikus ini muncul, Ali enggan menilainya.

Usut tuntas

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan bahwa aparatnya sudah mendapatkan sampel dari bakso yang diduga dibuat dengan daging tikus itu.

Sampel ini, menurut dia, masih diuji di laboratorium. "Bu Lurah sudah beli baksonya dan lagi diperiksa di Puskesmas Guntur," tuturnya.

Tri mengaku yakin bahwa bakso tersebut mengandung daging tikus jika melihat gambar yang diserahkan lurah setempat. Menurut dia, ada benda hitam seperti kuku tikus berdasarkan gambar tersebut.

(Bintang Pradewo)

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com