Saat Lulung gencar menyerang Ahok di media massa, Ahok menyerang balik dengan "peluru" pamungkasnya, yakni mobil mewah Lamborghini bodong yang pernah digunakan Lulung saat acara pelantikan anggota DPRD periode 2014-2019.
Ahok pertama kali ungkit soal Lamborghini bodong Lulung itu ketika dia Ahok dianggap tidak sanggup mengatasi masalah Kalijodo.
"Mohon dibantu juga kalau punya Lamborghini itu, pelat nomornya jangan bodong, biar bayar pajak. Jadi kalau kaya, terus punya Lamborghini, STNK-nya yang bener bayar pajak gitu lho. Bantu kita supaya pendapatan pajak kita nambah," kata Ahok sambil tertawa ketika menanggapi kritikan Lulung.
Ketika Lulung dan puluhan anggota DPRD DKI Jakarta lainnya menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menanyakan perkembangan kasus dugaan penyalahgunaan dana dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras pada APBD Perubahan 2014, Lulung juga menyebut penertiban Kalijodo sebagai pengalihan isu atas dugaan korupsi RS Sumber Waras.
Saat tudigan itu ditanyakan wartawan kepada Ahok, ia lagi-lagi menyindir Lulung dengan Lamborghini-nya.
"Saudara Lulung, kalau punya Lamborghini tuh bayar pajak," kata Ahok.
Menurut Ahok, justru Lulung yang kemungkinan akan ditangkap KPK. Menurut Ahok, Lulung seharusnya melapor peminjaman mobil Lamborghini kepada KPK. Mobil itu termasuk barang gratifikasi.
"Dia mungkin mau ditangkap KPK karena gratifikasi. Tapi sayang laporan gratifikasi itu 45 hari kerja, padahal sudah cerita tahun lalu," kata Ahok.
Reaksi Lulung
Lulung menanggapi santai "peluru" yang ditembakkan Ahok. Sambil tertawa, Lulung mengatakan isu Lamborghini bodong tersebut sudah basi.
"Lamborghini sudah basi, memang enggak ada isu lain?" ujar Lulung.
Sambil tertawa, dia mengatakan, seharusnya Ahok tidak perlu heran jika dia punya Lamborghini. Banyaknya usaha sampingan membuat Lulung tak sulit memiliki kendaraan bernilai miliaran rupiah itu.
Ucapan Lulung kali ini tak jauh beda dengan perkataanya dulu saat wartawan bertanya soal Lamborghini itu. Ketika itu, Lulung bahkan bilang bahwa dirinya memiliki lima mobil mewah di garasi rumahnya.
"Lo lihat saja semua kembangnya kebanyakan dari tokoh-tokoh sama yang punya toko di Tanah Abang. Ini usaha dari pungut sampah di sana (Tanah Abang) sampai jadi politikus ya begini ini," kata Lulung berseloroh.
Selain Lamborghini, Lulung juga kerap membawa mobil Jeep Rubicon berpelat nomor DK 1 HL. HL merupakan inisial untuk Haji Lulung. Jeep Rubicon berwarna hijau itu diparkir di samping pos pamdal gerbang DPRD.
Lamborghini Bodong
Lamborghini warna hijau mencolok milik Lulung itu dulu sempat menjadi perhatian polisi. Ketika itu, Kepala Sub-Direktorat Penegakkan Hukum Direktorat Lantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono memastikan bahwa nomor polisi Lamborghini Lulung tidak terdaftar.
Hindarsono telah memeriksa nomor polisi B 1285 SHP dari Lamborghini Gallardo milik Ketua DPW PPP DKI itu. Hasilnya, nomor polisi tersebut tidak terdaftar di Polda Metro Jaya. Mobil itu pun sempat menginap di Polda Metro Jaya.
Seharusnya mobil itu tidak digunakan selama surat-suratnya belum lengkap.
Polisi juga memeriksa surat jalan yang tidak pernah dikeluarkan oleh Regident Ditlantas Polda Metro Jaya. Surat jalan yang digunakan Lulung diduga palsu karena dikeluarkan oleh biro jasa melalui APM (Agen Pemegang Merek) Lamborghini.
Saat itu Lulung mengatakan bahwa pelat nomor yang terpasang di Lamborghini-nya masih sementara. Ia mengaku telah mengurus administrasi operasional Lamborghini-nya.
Kini, mobil Lamborghini mentereng itu sudah tidak terlihat lagi di parkiran Gedung DPRD DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.