Menurut pantauan Kompas.com, beberapa warga sibuk memindahkan barang dari rumah mereka ke mobil bak terbuka yang sudah setengah penuh. Barang yang ada di bak mobil tersebut adalah lemari, kursi, kipas angin, dan perlengkapan rumah lainnya.
Ada warga yang berkemas, ada juga warga yang masih menetap di rumah mereka. Salah satu warga, Ijah (32), mengeluhkan kondisi rumahnya yang saat ini sudah tidak teraliri oleh air.
"Mau gimana ini, sudah enggak ada air, enggak bisa cuci piring, cuci baju. Listrik tadi juga mati," kata Ijah.
Namun, menurut pengamatan Kompas.com, fasilitas air dan listrik sudah bisa diperoleh kembali.
Ijah kemudian diam. Dia juga tidak menjawab saat ditanya perihal rencana dia pindah dari Kalijodo.
Sementara itu, polisi yang berjaga terlihat baru saja menyelesaikan apel, sekitar pukul 10.00 WIB. Usai apel, polisi menyebar ke sejumlah titik untuk berjaga-jaga.
Pada Sabtu (20/2/2016), kawasan Kalijodo dirazia secara besar-besaran oleh tim gabungan yang beranggotakan personel Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan Satpol PP DKI Jakarta.
Dari razia tersebut, banyak barang berbahaya yang disita dari Kafe Intan milik Abdul Azis, salah satu tokoh di Kalijodo.
Barang berbahaya tersebut antara lain ratusan anak panah yang sudah karatan dan senjata tajam. Ada pula barang lain yang disita, seperti kondom dan kepingan CD film porno. Kafe Intan kini terlihat sepi.