Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Polisi Bilang Enggak Takut Preman Kalijodo, Kenapa Polisi Begini Sekarang?

Kompas.com - 21/02/2016, 08:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah menjauhkan kepolisian serta TNI dari warga.

Salah satu buktinya, Ahok selalu menempatkan polisi dan TNI sebagai garda terdepan dalam pembongkaran permukiman warga.

"Saya sangat prihatin ketika rakyat tidak dipedulikan, dan pemimpinnya hanya mengutamakan kegaduhan. Saya sudah bilang, terutama kepolisian, jangan mau ikuti syahwatnya Ahok," kata Lulung kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Ia mengimbau pihak kepolisian dan TNI untuk selalu profesional serta independen. Selain itu, ia juga meminta kepolisian untuk selalu berpihak pada keamanan dan ketertiban masyarakat.

Lulung menyebut, Ahok kini sedang membentuk opini agar rakyat semakin jauh dengan TNI dan Polri.

"Saya sedih, sekarang lewat Tanah Abang selalu ada pasukan Brimob bersenjata. Dulu enggak pernah ada. Ada apa republik ini? Siapa yang sakit?" kata Lulung.

Lulung menyebut, penertiban Kalijodo hanya memerlukan bantuan polsek dan polres setempat, tidak perlu sampai ke Polda Metro Jaya, bahkan hingga TNI.

Warga Kalijodo, kata Lulung, melawan untuk mempertahankan hak mereka, bukan untuk memberontak.

"Saya katakan, saya dukung Ahok menertibkan prostitusi, tetapi jangan prostitusinya pindah ke Bongkaran, gue yang pusing nanti. Ahok jangan menistakan Kalijodo dan memuliakan Alexis," kata Lulung. (Baca: Kalijodo Bukan soal Prostitusi, melainkan tentang Ruang Terbuka Hijau)

Selain itu, Lulung juga bertanya-tanya, mengapa Ahok selalu bersembunyi ketika melaksanakan tugasnya, terutama penertiban kawasan kumuh.

"Hati-hati dengan pihak kepolisian dan TNI, ini adalah cara Ahok membentuk opini agar TNI dan Polri menjauh dengan rakyat. Kemarin saya dengar, polisi bilang enggak takut sama preman sana. Kenapa polisi begini nih sekarang?" kata Lulung.

Kompas TV Kalijodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com