Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Penertiban Kalijodo Dipertanyakan

Kompas.com - 19/02/2016, 06:03 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penertiban Kalijodo untuk dikembalikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) sudah berjalan sampai tahap surat peringatan pertama (SP1). Namun, rencana penertiban secara keseluruhan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini dipertanyakan oleh peneliti Institute Ecosoc, Sri Palupi.

Palupi melihat, dua alasan yang dijadikan latar belakang penertiban Kalijodo, tidak terlalu mendasar. Kedua alasan yang dimaksud adalah soal lokalisasi dan pengembalian fungsi ruang terbuka hijau (RTH).

"Kan alasannya dua, diputar-putar, yang satu lokalisasi, satunya RTH. Kalau lokalisasi digusur, harusnya (Hotel) Alexis juga digusur, dong. Kemudian berubah, bukan lokalisasi, ini RTH. Ditanya lagi, kalau RTH, bukan hanya Kalijodo, dong. Mal Taman Anggrek, Senayan, Pantai Indah Kapuk bagaimana?" kata Palupi kepada Kompas.com, Kamis (18/2/2016) sore.

Hal senada diungkapkan oleh sejarawan JJ Rizal dalam kesempatan yang sama. Rizal menilai, penertiban Kalijodo merupakan kebijakan yang muncul secara insidentil, yakni bertepatan dengan adanya kecelakaan Toyota Fortuner B 201 RFD yang dikendarai Riki Agung Prasetio (24).

"Ini kan insidentil sekali, kalau tidak ada kasus Fortuner, apa mungkin ada penertiban kayak sekarang?" tutur Rizal.

Terlepas dari latar belakang penertiban itu, Palupi juga menyayangkan metode dan cara yang digunakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menertibkan Kalijodo. Cara yang dimaksud adalah yang tergesa-gesa dan tidak ada upaya untuk mendengar apa yang sebenarnya diinginkan warga.

"Tidak ada ruang untuk mencari tahu, benar enggak sih Kalijodo seperti itu, kan yang mendefinisikan pemerintah. Malahan, data yang saya dapat, PSK di sana jumlahnya enggak sampai setengah dari total warga di Kalijodo," ujar Palupi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan tidak berminat ke Kalijodo. Hal itu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, di satu sisi, warga malah menginginkan Basuki turun langsung menemui mereka untuk mencari solusi bersama ketimbang penertiban yang terkesan dilakukan cukup cepat dan mendadak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com