Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genangan Lebih Cepat Surut

Kompas.com - 01/03/2016, 19:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai program pengerukan dan perbaikan saluran air di Jakarta mulai menunjukkan hasil positif.

Di sejumlah titik langganan banjir, genangan air terpantau lebih cepat surut. Meski demikian, area rawan banjir masih dijumpai dan warga perlu mewaspadai aliran kencang air di kali.

Salah satu kawasan langganan banjir itu ada di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tahun ini, banjir memang masih melanda kawasan yang berada di sekitar Kali Krukut itu. Meski demikian, intensitasnya mulai berkurang.

Soleh (55), salah satu warga Petogogan, mengatakan, kawasan rumahnya di RT 008 RW 001 setiap tahun langganan banjir.

Baru mulai tahun 2015, ketika sedimentasi Kali Krukut mulai dikeruk, banjir mulai berkurang.

"Kemarin (Minggu, 28/2) malam, kami kebanjiran, sekitar setengah meter, tetapi sekitar 4 jam surut," katanya.

Menurut Soleh, sebelumnya, setiap hujan deras, Kali Krukut selalu meluap dan menimbulkan genangan setinggi 1 meter.

Kadang, tidak hujan pun, air di sungai meluap akibat limpasan dari hulu di Bogor. Warga lain, Fauzi (45), mengatakan, ia dan para tetangganya sudah terbiasa dengan banjir yang terjadi tiap tahun.

Namun, banjir yang terjadi Minggu lalu tidak membuat warga mengungsi karena lebih cepat surut.

Di Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Kebayoran Baru, yang terletak di seberang Kali Krukut dari Petogogan, banjir terjadi dalam waktu lebih lama.

Suwito (41), warga RW 005, mengatakan, banjir terjadi sejak Minggu sore hingga Senin subuh.

Namun, banjir itu lebih ringan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Sebelumnya, dua hari air baru surut," katanya.

Lurah Petogogan Sarwanto menjelaskan, kawasan itu memang rawan banjir karena wilayahnya berbentuk cekungan.

Sebelumnya, banjir sangat parah karena sedimentasi sungai sangat tinggi. Namun, sungai telah dikeruk mulai 2015.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com