Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Ivan Haz Dimaafkan oleh PRT yang Disiksanya, tetapi...

Kompas.com - 04/03/2016, 19:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang pengacara Ivan Haz, anggota DPR RI yang kini ditahan di Polda Metro Jaya, mendatangi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik di Jakarta Timur, Jumat (4/3/2016). Kedatangan mereka terkait kasus penganiayaan yang diduga telah dilakukan Ivan terhadap pembantu rumah tangganya yang berinisial T pada September 2015.

Kedua pengacara itu mengklaim bahwa pihak korban telah menerima permintaan Ivan.

Salah seorang pengacara itu, Meta, mengatakan bahwa hari ini pihaknya mendengar keterangan dari LBH Apik soal korban yang memaafkan kliennya.

"Kami mendapatkan jawaban dari Ibu Ratna (Batara Munti, Direktur LBH Apik) tadi bahwa keluarga memaafkan Bapak Ivan," kata Meta di LBH Apik di Jalan Raya Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat sore.

Meta datang bersama seorang pengacara Ivan lainnya, Henda. Menurut Henda, permintaan maaf memang sudah diterima oleh korban. Namun ia menyebut bahwa proses hukum tetap berlanjut.

"Adapun selanjutnya tetap kami akan menjalani proses hukum," ujar Henda.

Soal apakah ada rencana perdamaian dengan korban, ia mengatakan akan melihat prosesnya seperti apa.

"Yang jelas inikan kita manusia ya, ada khilaf, dan maafnya sudah diterima. Dan saat ini pesannya T sudah menerima pesan permohonan maaf dari Pak Ivan," ujar Henda.

Pengacara putra mantan Wakil Presiden RI Hamzah Haz itu juga mengaku bahwa mereka belum mengajukan penangguhan penahanan. "Sampai saat ini kami belum mengajukan penangguhan penahanan," kata Meta.

Kasus penganiayaan terhadap T bermula pada 30 September 2015. T kemudian melapor apa yang dialaminya ke Polda Metro Jaya. Saat itu korban langsung divisum. Namun karena diketahui tersangka pelakunya seorang anggota DPR RI, polisi butuh izin Presiden untuk memeriksa Ivan.

Akhirnya Ivan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu dan saat ini ditahan di Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com