Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara PDI-P Diprediksi Anjlok jika Melawan Ahok pada Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 10/03/2016, 21:20 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar hukum Daniel Panda menilai, isu deparpolisasi yang diembuskan oleh PDI-P terkait pencalonan Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" secara independen dapat menjadi bumerang bagi partai itu sendiri.

"Dari hasil deparpolisasi itu, yang besar bukan PDI-P, melainkan Ahok," ucap Daniel dalam diskusi di Aula Margasiswa 1, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2016).

Daniel menuturkan, isu itu justru bisa menjadi awal musibah bagi PDI-P. Suara bagi partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri bisa saja anjlok pada pemilihan legislatif tahun 2019.

"Kalau PDI-P ngotot melawan Ahok, saya yakin anjlok karena Ahok memang disukai (masyarakat)," ucap dia.

Meski begitu, dia melanjutkan, masih ada kesempatan bagi PDI-P untuk menghindari kondisi tersebut. Daniel menyarankan agar PDI-P merangkul Ahok dan memberi dukungan tanpa syarat, seperti yang dilakukan oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

"Saya lihat, Nasdem jeli dalam melihat peluang itu," sambungnya.

Sementara itu, pengamat politik Ansy Lema menilai, deparpolisasi terjadi lantaran kinerja partai politik (parpol) yang buruk.

"Kita ogah terhadap parpol karena kadernya korup. Demokrasi yang terjadi pun adalah politik kekerabatan," ucap Ansy.

Maka dari itu, lanjut Ansy, parpol sebaiknya berbenah diri dan menyelesaikan persoalan yang ada dalam tubuh partai itu sendiri. Parpol pun sebaiknya menunjukkan kader yang bonafit untuk ditandingkan dengan Ahok.

"Silakan, masyarakat nanti bisa memilih. Ahok kalah enggak masalah kalau ada yang lebih baik," sambung dia.

Ia menambahkan, masyarakat ini lebih membutuhkan pemimpin yang menunjukkan kinerjanya, bukan hanya janji. (Baca: Tanggapi Teman Ahok, PDI-P Akan Lawan Deparpolisasi)

Sebelumnya, Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menilai adanya upaya deparpolisasi yang dibangun di Indonesia. Indikator itu, kata dia, adalah adanya upaya untuk meniadakan peran partai politik dalam pemilihan kepala daerah.

Hal ini disampaikan Prasetio dalam menanggapi langkah relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok.

Kompas TV Siapa Penantang Ahok Dari PDI-P?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com