Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki, Djarot, Risma, Tetap Sesuai Prinsip

Kompas.com - 11/03/2016, 17:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Kamis (10/3/2016), terkait bursa pencalonan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, menyatakan, semua proses itu dinamis.

Djarot sekali lagi menegaskan, ia berasal dari partai.

Menanggapi ajakan Basuki Tjahaja Purnama untuk mencalonkan diri kembali dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, ia tetap akan memakai jalur dari partai.

"Saya sudah tegaskan, saya ini orang partai, politician. Apakah politician ini semuanya buruk? Saya sampaikan, saya ini seorang politician yang berusaha belajar menjadi seorang negarawan. Seorang negarawan itu pasti seorang politician, ya gak? Tetapi politician belum tentu menjadi negarawan. Itu akan ditunjukkan lewat kinerjanya," ujar Djarot.

Djarot memilih melihat perkembangan. "Semuanya serba dinamis. Partai seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) juga bisa menggandeng partai lain. Kita lihat," ujarnya.

Basuki menyatakan, pencalonan kembali dirinya sebagai gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta bergantung pada warga Jakarta.

"Saya kira optimistis atau tidak bergantung pada warga DKI. Kalau perseorangan itu, total mengandalkan warga. Kalau warga DKI yang mau saya maju, pasti mereka akan datang ke posko-posko," kata Basuki.

Basuki menjelaskan, partai politik pasti memintanya menggerakkan mesin partai. Untuk itu dibutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit.

"Sudah saya tegaskan, Ahok tidak kaya, Ahok tidak punya duit," ujarnya.

Mohon tidak dicalonkan

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini disebut sebagai salah satu kandidat untuk dicalonkan PDI-P dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017.

Namun, Risma sudah menemui Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri dan memohon tidak dicalonkan.

Meski demikian, sebagai kader PDI-P, Risma tetap harus mematuhi apa pun keputusan DPP PDI-P.

"Jika ada rekomendasi dari DPP PDI-P, itu artinya perintah bukan permintaan, harus dijalankan," kata Wakil Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua DPC PDI-P Surabaya Whisnu Sakti Buana, kemarin, di Surabaya.

Whisnu mengatakan isu terkait pencalonan Risma untuk Pilgub DKI merupakan isu lama yang memanas lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com