Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah Simalakama Itu Tak hanya untuk Ahok...

Kompas.com - 10/03/2016, 08:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi yang dialami Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belakangan ini bagai makan buah simalakama.

Dia dihadapkan pada dua pilihan sulit yang harus segera dia ambil. Di satu sisi, ada partai politik kuat bernama PDI-P yang dia yakini sedang mendekatinya. Ahok, sapaan Basuki, yakin bahwa partai berlambang banteng itu akan mengusung dirinya bersama dengan Djarot Syaiful Hidayat, orang yang menjadi wakilnya kini, dalam Pilkada DKI tahun 2017.

Di sisi lain, ada Teman Ahok yang sudah berjuang mengumpulkan KTP untuk Ahok. Komunitas Teman Ahok ingin agar putra Belitung itu maju lewat jalur independan.

Mengikuti Teman Ahok dianalogikan Ahok seperti naik bus. Namun naik bus saat ada mobil mewah terparkir di depan rumah dan siap untuk mengantarnya juga

Buah simalakama itu pun ada di tangan Ahok. Tinggal pilih, memakannya atau tidak. Apapun pilihannya, semua ada risikonya.

Ahok kemudian mengakhiri dilemanya dengan memilih Teman Ahok.

"Makanya, saya ngomong. Anak-anak Teman Ahok ini pintar ngomong juga, tahu enggak. Aku bilang, 'Hei aku kalau sama PDI-P kan udah dapat mobil lengkap nih dikasih Ibu (Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P), tinggal naik sampai ke kampung berikutnya, kota berikutnya. Kalau sama kalian kan naik bus enggak jelas nih,'" ujar Basuki.

"Mereka bilang apa coba? Kata mereka, 'Kalau naik bus bisa bareng-bareng, Pak. Kalau naik mobil mewah kan kita enggak bisa ikut.' Pintar juga mereka ngomong. Ya sudah, ikut naik bus sajalah, gitu ceritanya," kata Ahok tentang pertimbangannya sebelum membuat keputusan.

Bukan hanya Ahok

Namun banyak yang lupa bahwa buah simalakama itu bukan hanya untuk Ahok. Selama beberapa saat, Djarot Syaiful Hidayat sempat mengalami hal yang sama. Di satu sisi, Djarot mengaku merasa senang bekerja sama dengan Ahok.

Djarot yang dikenal tidak banyak berbicara dalam melakukan pekerjaannya diakui Ahok sebagai mitra yang baik. Terkait Pilkada, Djarot berterima kasih karena Ahok terus menyebutnya sebagai calon wakil gubernur idaman pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Ya, terima kasih dong," kata Djarot di Balai Kota, akhir Februari lalu terkait pujian Ahok itu.

Secara pribadi, Djarot mengaku cocok bekerja sama dengan Ahok. Ia menyebut Ahok dengan dirinya saling melengkapi satu sama lain.

"Kalau saya bekerja dengan orang, jangan hanya melihat kelemahannya, tetapi dari sisi kelebihan yang kita maksimalkan," kata Djarot.

Namun keinginan Ahok dan Djarot untuk terus bekerja sama terhalang kondisi politik. Teman Ahok mengizinkan Djarot mendampingi Ahok hanya jika Djarot mau keluar dari partai.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Megapolitan
Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Megapolitan
Fotografer dan Sekuriti GBK Cekcok, Saling Provokasi dan Tantang Pukul Pipi

Fotografer dan Sekuriti GBK Cekcok, Saling Provokasi dan Tantang Pukul Pipi

Megapolitan
Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham

Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham

Megapolitan
Firli Bahuri Tak Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Pengamat: Seharusnya Sudah Divonis

Firli Bahuri Tak Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Pengamat: Seharusnya Sudah Divonis

Megapolitan
Anies Baswedan Mengaku Dihubungi PDI-P Soal Usulan Jadi Cagub Jakarta

Anies Baswedan Mengaku Dihubungi PDI-P Soal Usulan Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Dilaporkan ke Bawaslu soal Pelanggaran Netralitas ASN, Supian Suri Sebut Siap Disanksi

Dilaporkan ke Bawaslu soal Pelanggaran Netralitas ASN, Supian Suri Sebut Siap Disanksi

Megapolitan
Pembacok Petugas Kebersihan di Cilincing Sempat Kabur ke Kuningan Jawa Barat

Pembacok Petugas Kebersihan di Cilincing Sempat Kabur ke Kuningan Jawa Barat

Megapolitan
Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Minim Sinar Matahari, Warga Gang Venus: Alhamdulillah Betah

Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Minim Sinar Matahari, Warga Gang Venus: Alhamdulillah Betah

Megapolitan
Cekcok dengan Sekuriti GBK, Fotografer Ngaku Baru Datang Langsung Diteriaki

Cekcok dengan Sekuriti GBK, Fotografer Ngaku Baru Datang Langsung Diteriaki

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Bacok Petugas Kebersihan Saat Tawuran di Cilincing

Polisi Tangkap Pria yang Bacok Petugas Kebersihan Saat Tawuran di Cilincing

Megapolitan
Singgung Konflik Kampung Bayam, Anies: Pilihannya Sederhana, Terlunta atau Diberi Kunci Masuk

Singgung Konflik Kampung Bayam, Anies: Pilihannya Sederhana, Terlunta atau Diberi Kunci Masuk

Megapolitan
Pekan Depan, Polisi Periksa Pengeroyok Siswi SMP di Bekasi

Pekan Depan, Polisi Periksa Pengeroyok Siswi SMP di Bekasi

Megapolitan
Polisi Periksa 2 Korban dan Ibunya Terkait Pencabulan Kakak Beradik di Tapos Depok

Polisi Periksa 2 Korban dan Ibunya Terkait Pencabulan Kakak Beradik di Tapos Depok

Megapolitan
Kejari Jaksel Kerahkan 30 Jaksa Untuk Susun Dakwaan 10 Tersangka Kasus Korupsi Timah

Kejari Jaksel Kerahkan 30 Jaksa Untuk Susun Dakwaan 10 Tersangka Kasus Korupsi Timah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com