Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Warga Jakarta Rela Antre demi Dukung Ahok

Kompas.com - 17/03/2016, 11:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah Haji Asnawi di Jalan Raya Kebon Jeruk, Jakarta Barat, setiap hari dipenuhi warga yang meminta formulir dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan maju melalui jalur independen pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.

Di rumah itu, Posko Teman Ahok yang dikelola istri mantan anggota DPR tersebut sudah mengumpulkan formulir dukungan dalam jumlah ribuan.

"Setiap hari warga yang datang sampai memenuhi gang masuk ke rumah saya," kata H Asnawi kepada Warta Kota, Rabu (16/3/2016).

Salah seorang warga, Muin, kepada Warta Kota mengatakan, dia bersama istri dan dua anaknya baru saja mengisi formulir dukungan untuk pasangan Ahok-Heru Budi Hartono di Posko Teman Ahok di rumah Haji Asnawi.

"Iye, kite dukung Ahok saja," kata Muin.

Banyaknya dukungan juga terjadi di Posko Teman Ahok di Graha Pejaten Nomor 3, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sejak pagi, beberapa orang sudah berdatangan menyerahkan fotokopi KTP dan mengisi formulir sebagai dukungan kepada Ahok.

Seorang warga Kelapa Gading bahkan sengaja datang ke Graha Pejaten untuk meminta ratusan formulir.

"Warga Kelapa Gading merasakan setelah Ahok jadi Gubernur DKI, Kelapa Gading yang biasa banjir sekarang jauh berkurang," katanya.

Hal serupa diungkapkan oleh Cahyo, warga Kemang, Jakarta Selatan, yang mengatakan sengaja mengisi formulir dukungan untuk Ahok karena dia merasakan Jakarta lebih baik dari pemimpin DKI terdahulu.

"Pak Ahok jauh lebih baik dibanding pendahulunya," kata dia.

Hendra Dinata (52), warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, menyatakan, saat ini birokrasi di Pemprov DKI jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

"Saya mengantar anak mengurus KTP cuma setengah jam selesai," ungkapnya.

Komunitas Teman Ahok sejak beberapa hari terakhir ini memang sedang memverifikasi ulang formulir KTP warga yang akan mendukung Ahok maju sebagai calon independen dalam Pilkada DKI 2017.

Mereka kini telah mencantumkan nama Ahok sebagai cagub dan Heru Budi Hartono sebagai cawagub dalam formulir itu.

Verifikasi dilakukan demi memastikan bahwa dukungan warga DKI untuk pasangan Ahok-Heru. Soalnya, dalam formulir yang telah diisi sebelumnya, nama pasangan Ahok belum ada.

"Pada intinya, kami memastikan masyarakat DKI yang mendukung Ahok tak keberatan jika Pak Ahok menggandeng Pak Heru sebagai cawagub," ujar Juru Bicara Teman Ahok, Amalia.

Amalia mengimbau warga Jakarta untuk memverifikasi ulang dengan mendatangi kembali booth-booth Teman Ahok.

Namun, ia juga mengatakan, timnya akan menjemput bola dengan mendatangi rumah-rumah warga. (Andika Panduwinata)

Kompas TV Teman Ahok Lanjut Kumpulkan KTP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com