BOGOR, KOMPAS.com - Koran bekas tidak cuma bisa jadi bungkus kacang. Dengan kreativitas, tumpukan koran bekasi bisa berubah wujud menjadi beragam bentuk barang bernilai ekonomis seperti gantungan kunci, kotak pensil, tempat tisu, keranjang, tikar, hingga tas cantik.
Kreativitas mengolah koran bekasi ini ditularkan oleh para penggerak dan pengrajin Kampung Koran di kampus Istitut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Minggu (17/4/2016), dalam acara Islamic Economic Training (IET) 2016 yang bertema "To Be A CreativePreneur". Sekitar 50 mahasiswa-mahasiswi IPB hadir sebagai peserta.
Para penggiat Kampung Koran berbagi cerita tentang program pemberdayaan masyarakat sekaligus gerakan peduli lingkungan yang digagas Kompas Gramedia.
Kampung Koran merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) Kompas Gramedia yang diinisiasi dan digerakkan oleh Kompas Gramedia bersama komunitas Salam Rancage dan warga sekitar perkantoran pusat Kompas Gramedia di wilayah Palmerah.
Baca: Ada Kampung Koran di Jakarta
Melalui program ini, warga diajak bertumbuh-kembang bersama untuk membangun dan mengembangkan lingkungan menuju tiga keselarasan, yakni selaras lingkungan, selaras finansial dan selaras sosial.
Selaras lingkungan diupayakan melalui gerakan bank sampah dan daur ulang kertas koran bekas menjadi aneka produk kerajinan yang layak jual.
Dengan kreasi koran bekas berdampak positif memberikan peningkatan pendapatan bagi warga yang menjadi pengrajin dan nasabah bank sampah (Income Generating Activity).
Dalam prosesnya gerakan ini kemudian menstimulasi warga menyelaraskan lingkungannya menjadi lebih bersih, guyub dan harmonis.
Tak sekadar berbagi cerita dan inspirasi, perwakilan CSR Kompas Gramedia Teguh Azmi Pamungkas bersama Direktur Salam Rancage Aling Nur Naluri, dan 3 warga pengrajin Kampung Koran (Yeni, Linda dan Dian) pun mengajarkan secara langsung tentang cara membuat kerajinan dari kertas koran.
Dengan adanya workshop ini, para peserta training jadi punya pengalaman berharga tentang pekerjaan membuat kerajinan anyaman koran.
"Enggak nyangka, dari kertas koran bekas bisa diolah jadi aneka kerajinan. Bisa membantu hidup banyak orang lagi," ujar Alif Rizki, mahasiswa IPB jurusan Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan yang jadi salah satu peserta IET 2016. (Azmi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.