Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, 10 Calo di Samsat Jakarta Timur Ditangkap

Kompas.com - 02/05/2016, 14:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calo di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jakarta Timur kembali diringkus aparat kepolisian saat kedapatan beroperasi di samsat tersebut.

Sebanyak 10 calo diamankan dalam operasi yang digelar hari ini. Kepala Unit Samsat Jakarta Timur Ajun Komisaris Beddy Suwendi mengatakan, para calo tersebut diamankan saat tengah bertransaksi dengan masyarakat.

"Dari hasil operasi bersih calo itu, kami amankan 10 calo," kata Beddy kepada wartawan di Samsat Jakarta Timur, Senin (2/5/2016).

Saat diamankan, Beddy melanjutkan, ada calo yang mengaku hanya jual minuman, jual koran, dan mengaku sebagai biro jasa. Namun, para calo ini akhirnya mengaku saat petugas melakukan interogasi.

"Ada yang sudah saya tanya-tanya, mereka mengaku minta tarif lebih (ke pengunjung samsat)," ujar Beddy.

Para calo yang telah diamankan itu sempat dibawa petugas ke depan pintu masuk samsat. Aksi tersebut sempat menarik perhatian para pengunjung kantor samsat yang sedang mengurus surat kendaraan.

"Bapak, Ibu, hari ini kami amankan supaya tidak mengulangi lagi perbuatannya dan tidak lagi di sini. Jadi, mohon maaf, kalau masih kembali lagi ke sini, akan kami berikan sanksi tegas," ujar Beddy.

Sepuluh calo yang diamankan tersebut, menurut dia, akan didata dan difoto. Mereka juga akan diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya.

"Jadi, kami tahan dulu di sini, nanti keluarganya kami panggil buat surat pernyataan," ujar Beddy.

Terkait ada atau tidaknya orang dalam yang mungkin terlibat, Beddy mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih mendalaminya.

"Sampai saat ini, orang dalam belum ada, masih kami dalami," ungkap Beddy.

(Baca: 11 Calo yang Beraksi di Samsat Jakarta Timur Ditangkap)

Operasi bersih calo itu, menurut dia, masih akan berlanjut tanpa batas waktu. Sejak 14 Maret 2016, sudah 21 calo yang diamankan di Samsat Jakarta Timur.

Dalam penelusuran Kompas.com, sejumlah calo beraksi di samsat tersebut, Minggu (30/4/2016), dengan menawarkan jasa pengurusan lebih cepat.

Para calo berada di luar dan di dalam Kantor Samsat Jakarta Timur untuk mencari warga yang ingin mengurus STNK dan butuh jasa instan. Modusnya dengan menghampiri dan menawari perpanjangan STNK. Mereka mematok jasa tambahan Rp 30.000 dari biaya normal.

Praktik percaloan yang masih terjadi di samsat ini juga disaksikan oleh Sunarto (45), pengunjung samsat tersebut. Pria yang hendak mengurus perpanjangan STNK lima tahunan itu kecewa karena melihat calo bisa dengan mudah mengurus berkas dan mengambilnya dengan cepat.

Padahal, ia dan warga lainnya harus antre. Praktik ini justru merugikan karena, menurut dia, menyebabkan mereka yang menjalankan prosedur justru selesai belakangan atau lebih lama.

"Ada saya lihat sampai nyusupin berkas, mungkin sampai lima berkas. Terus nanti enggak lama datang, ambil lagi. Padahal, dia enggak ikut antre, enggak dipanggil. Ini yang menurut saya yang juga bikin lama. Kalau calonya dibasmi, bisa lebih cepat," ujar Sunarto.

Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta agar kualitas pelayanan publik ditingkatkan. Presiden tidak ingin rakyat mengeluh tentang pelayanan yang lamban, berbelit-belit, dan diwarnai pungutan liar (pungli).

Jokowi mengatakan, dia akan membentuk tim khusus untuk memantau situasi pelayanan publik. Pelayanan itu mencakup untuk KTP elektronik, SIM, STNK, BPKB, akta lahir, akta nikah, izin usaha, hingga paspor.

Kompas TV Pegawai Samsat Positif Konsumsi Narkoba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com