Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda DKI: Mereka Bilang, Sejengkal Pun Tanah Enggak Akan Kami Jual

Kompas.com - 03/05/2016, 17:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Luar Batang menegaskan tidak akan menjual lahan milik mereka kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah setelah bertemu dengan perwakilan warga Luar Batang selama satu jam di Kantor Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (2/5/2016) malam.

"Mereka bilang, satu jengkal tanah enggak akan kami jual. Sementara kami punya keinginan agar lingkungan itu tertata rapi dan akses jalannya mesti diatur," kata Saefullah, di Balai Kota, Selasa (3/5/2016).

Mendengar hal itu, Saefullah mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Ia menyadari keputusan itu adalah hak setiap warga.

Namun, kata dia, harus ada pembangunan akses jalan menuju Masjid Luar Batang. Saefullah telah menginstruksikan Dinas Bina Marga untuk mengaspal kembali akses jalan menuju masjid tersebut.

"Jadi enggak ada konsep menggusur, yang ada kami cari tanah untuk membangun apartemen (rusun). Jika ada warga yang berminat (menjual lahan mereka), kami akan bayar dengan harga NJOP atau appraisal dan dibayar tahun ini," ujar Saefullah.

Pertemuan itu diikuti oleh para pengurus Masjid Luar Batang, perwakilan warga dari RW 02, Lurah Penjaringan Suranta, Camat Penjaringan Abdul Khalit, dan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi.

Pada kesempatan itu, ada pula warga yang hadir dan mengaku tinggal di bangunan di atas air. Mereka tidak bermasalah jika tempat tinggal mereka dibongkar. Namun, syaratnya harus ada kompensasi berupa uang ganti rugi.

"Saya bilang APBD tidak bisa digunakan untuk pemberian kompensasi ganti rugi. Ini bersinggungan dengan hukum dan tidak ada dasar pemberian kompensasi untuk warga yang tinggal di atas air," kata Saefullah.

Selain itu, mantan Wali Kota Jakarta Pusat tersebut juga menjelaskan adanya aturan SK Gubernur terkait penataan kawasan Kota Tua. Di dalam aturan itu, akan dibangun jalur pedestrian sepanjang Kota Tua, VOC Galangan, Pasar Ikan, Museum Bahari, hingga Masjid Luar Batang.

Masjidnya tidak akan dibongkar, tetapi dirapikan, seperti pengecatan dan pembersihan toilet; serta akan dibangun plaza.

"Untuk di luar masjid akan ada penataan sheetpile (dinding turap). Saya sampaikan kalau ada warga sekitar masjid yang punya sertifikat kepemilikan lahan yang jelas, DKI akan membeli untuk pembangunan plaza di depan Masjid Luar Batang, kan dilihatnya juga jadi enak," kata Saefullah.

Kompas TV Pemda DKI Siap Gusur Pemukiman di Jakut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com