JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku tak tahu tentang surat peringatan (SP) 1 yang tersebar di lingkungan Luar Batang.
Padahal, Sekda DKI Saefullah menyebut bahwa beredarnya SP 1 palsu ini yang memicu kericuhan saat kedatangannya di Masjid Luar Batang.
Inah, warga Luar Batang yang tinggal di RW 03 RT 03, mengaku tidak pernah mendapatkan SP tersebut. Bahkan, dia balik bertanya terkait SP palsu yang belum pernah dia terima.
"Memang ada ya? Saya tidak pernah terima," ujar Inah di kediamannya, Selasa (3/5/2016).
Inah mengatakan, menurut kabar yang beredar, SP 1 tersebut belum diberikan kepada warga karena masih ditahan oleh pihak kelurahan.
Inah bahkan menyebut jika SP 1 jadi dikeluarkan, ada kemungkinan suasana di Luar Batang akan semakin memanas.
Warga Luar Batang lain, Mutia, juga mengaku tak pernah mendapatkan surat peringatan tersebut. Namun, dia mendengar kabar yang beredar, yakni kedatangan lurah pada Senin (3/5/2016) malam ke Masjid Luar Batang ialah untuk memberikan SP 1 kepada warga.
"Kabarnya memang gitu, makanya kemarin ramai banget di Luar Batang," ujar Mutia.
Pengurus Masjid Luar Batang, Mansur, juga tak mengetahui SP 1 yang disebut sebagai salah satu pemicu terjadinya chaos saat kedatangan Saefullah ke Luar Batang itu.
Mansur mengatakan, seharusnya ada informasi yang sampai ke masjid jika Pemprov mengeluarkan SP tersebut.
"Setahu saya tidak pernah ada SP 1 itu sampai sekarang. Kalaupun ada, pasti informasi tersebut sudah saya dengar," ujar Mansur.