Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Berburu Sampah di Festival Ennichisai

Kompas.com - 16/05/2016, 05:59 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival Ennichisai 2016 di Blok M Square baru saja ditutup, Minggu malam (15/5/2016). Namun ratusan pasukan berbaju hijau dan oranye mulai bersemangat untuk berlomba memunguti sampah sisa acara.

Penyelenggara lomba tersebut adalah PT AEON Indonesia dan Jakarta Osoji Club. Lomba petik sampah itu mendapat dukungan dari aplikasi Qlue dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Humas Qlue Agung Prabowo menjelaskan bahwa tahun ini menjadi kali pertama komunitas dan pemerintah bekerja sama menata lingkungan.

"Peserta berbaju hijau dan pasukan oranye berburu sampah dari laporan di Qlue, jadi tahun ini kerja sama lewat Qlue," kata Agung di Jakarta, Minggu.

Sebanyak 120 pasukan hijau yang terbagi menjadi 12 tim, bertanggung jawab atas satu wilayah. Sebelum lomba dimulai, mereka bertugas memposting di akun Qlue masing-masing penampakan ketika sampah dibersihkan.

Setelah lomba dimulai, mereka mengumpulkan sampah dan memotret hasilnya berikut kondisi setelah wilayah dibersihkan. Jika sudah penuh, giliran pasukan oranye yang mengumpulkan sampah di tong, gerobak motor, mobil pickup, dan truk sampah milik Seksi Kebersihan Kebayoran Baru.

Kepala Seksi Kebersihan Kebayoran Baru Abdul Ghofur mengatakan, selama dua hari acara, sudah terkumpul sekitar 17 ton sampah. Pihaknya menyiagakan dua truk berkapasitas enam kubik persegi, lima gerobak motor, dan dua mobil pick up di samping tong-tong sampah yang dipasang di tiap sudut.

Sebanyak 150 pasukan oranye bersiaga 24 jam sejak Sabtu untuk bergantian menangani laporan dari Qlue.

"Sampah ini juga kita pisah, organik dan anorganik, tapi karena tempat sampah tidak memungkinkan dipisah, jadi pasukan kami memilah-milah di atas truk," kata Abdul.

Dipersenjatai kantong plastik dan sapu lidi, pasukan gabungan hijau dan oranye mulai berburu sampah sejak pukul 21.00 hingga pukul 22.00. Salah satu peserta, Theo, bahkan tampil cukup nyentrik berbalut plastik saat lomba.

Ia mengatakan selain tujuan mengincar hadiah utama voucher belanja senilai Rp 1 juta dan makan ramen Rp 500.000, ia merasa perlu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib kebersihan.

"Ini aku sebagai monster plastik. Untuk mengingatkan masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik yang nggak baik bagi lingkungan. Siapa tahu nanti di masa depan ada monster plastik kalau kita tidak mengurangi," katanya.

Pemenang, ditentukan juri berdasarkan laporan sebelum dan sesudah di Qlue, kekompakan tim, serta semangat masing-masing. Terkait operasi tangkap tangan bagi pembuang sampah sembarangan, Abdul mengaku kali ini pihaknya tidak akan memungut denda.

Pasal 130 ayat 1 dalam Perda No. 3 Tahun 2013 menyatakan sanksi membuang sampah sembarangan adalah denda minimal Rp 100.000 dan maksimal Rp 500.000. "Tapi kita operasi simpatik saja, kalau ada yang ketahuan nanti kita bikin malu, kita beri kesadaran agar jangan membuang sampah sembarangan," kata Abdul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com