Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gelar Operasi Narkoba di Terminal, Seorang Calo Ikut Diamankan Polisi

Kompas.com - 19/05/2016, 16:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim gabungan dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, TNI AD dan Dinas Perhubungan menggelar Operasi Pekat Jaya di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Kamis (19/5/2016).

Dalam operasi tersebut didapati seorang calo penumpang bernama Parjo (27) yang biasa beroperasi di Terminal itu didapati positif mengandung zat dextromethorpan dalam urine-nya.

Calo tersebut langsung diamankan ke mobil polisi untuk diperiksa lebih lanjut karena terbukti mengandung zat itu.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes John Turman Panjaitan mengatakan calo tersebut mengaku sebelum dites urine mengkonsumsi obat yang dibeli dari warung.

Ia beralasan meminum obat tersebut karena sedang mengalami flu.

"Dia mengaku habis mengkonsumsi obat flu, tapi setelah dicek urine-nya mengandung zat psikotropika," ujar John di Terminal Kampung Rambutan, Kamis (19/5/2016).

John menambahkan pihaknya belum bisa memastikan Parjo benar-benar menggunakan zat psikotropika. Ia mengatakan akan memeriksa lebih lanjut di laboratorium untuk memastikannya.

"Itu dugaan sementara. Kita belum bisa memastikannya, nanti kita cek dulu di laboratorium," ucapnya.

Tak terima dirinya dinyatakan positif mengandung zat psikotropika, Parjo mengaku tidak menggunakan zat tersebut. Ia mengaku hanya meminum obat flu yang dia beli di warung terminal tersebut.

Lucunya, ia mengaku sebagai keponakan dari Ketua Paguyuban Gerakan Bawah Indonesia yang bernama Suharto, yang menjaga keamanan terminal tersebut. Karena mengaku keponakan Suharto polisi langsung memanggil Suharto.

Saat dipertemukan dengan Parjo ternyata benar ia keponakannya. Namun bukannya membela, Suharto malah mendukung polisi jika terbukti keponakannya mengkonsumsi barang haram tersebut.

"Kalau dia memang terbukti ya harus diproses. Saya tidak akan membelanya," ujar Suharto.

Suharto membenarkan keponakannya itu habis mengkonsumsi obat flu yang dibeli dari warung yang berada di terminal tersebut. Ia pun membawa obat yang dikonsumsi keponakannya.

"Dia memang lagi sakit flu sama pusing. Ini obat yang dia minum, FG Troches, Asam Mefenamat dan antibiotik," ucapnya.

Selain Parjo, kernet dan sopir yang biasa beroperasi di terminal tersebut pun tak luput dalam operasi itu. Mereka semuanya harus melakukan tes urine. Operasi Pekat ini untuk menciptakan kondisi yang aman dan aman jelang bulan Ramadhan yang jatuh pada awal bulan Juni 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com