Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Bayi Razqa, Dokter dan Vaksin Imunisasi di Puskesmas Akan Diperiksa

Kompas.com - 19/05/2016, 19:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang dokter di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur akan diperiksa terkait kematian bayi berusia lima bulan Razqa Al Khalifi Pamuji. Selain sang dokter, vaksin imunisasi di puskesmas tersebut juga bakal diperiksa.

Hal ini diungkapkan Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Dr. Maryati, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/5/2016).

Maryati menjelaskan, pihaknya sudah melaporkan kejadian ini kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI). IDI nantinya yang akan melakukan pemeriksaan.

"Untuk dokter kan kita serahkan kepada majelis kehormatan IDI. Karena kan dokter itu berada di bawah IDI ya. Jadi kami pun sudah melapor kepada IDI," kata Maryati, Kamis malam.

Maryati mengatakan, untuk hasil pemeriksaan sementara olehnya, dokter yang menangani Razqa telah melakukan penanganan yang sesuai prosedur. Namun, pihaknya tetap berkonsultasi dengan ahlinya, baik itu IDI, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur dan Dinas Kesehatan DKI untuk menganalisis lebih lanjut.

"Jadi enggak bisa merujuk hasilnya begini begitu. Tetapi harus pakai analisis, harus ada dasarnya," ujar Maryati.

Setelah kejadian ini menurutnya dokter yang menangani Razqa masih bekerja. Pihaknya belum memberhentikan sang dokter karena menunggu hasil pemeriksaan IDI.

"Kalau memang dia mau dikeluarkan ya setelah saya dapat rekomendasi dari IDI. Gimana mengevaluasi dokter itu, apa dia melakukan kesalahan atau tidak, karena sejauh yang saya periksa masih sesuai dengan prosedur," ujar Maryati.

Puskesmas siap diperiksa

Selain itu, pihaknya juga mengaku siap untuk diperiksa terkait kejadian ini.

"Kami Puskesmas Pasar Rebo dalam upaya peningkatan mutu tidak ada yang ditutupi, semuanya demi kebaikan," ujarnya. (Baca: Bayi Lima Bulan Meninggal Setelah Mengalami Demam Tinggi Usai Imunisasi)

Selain dokter, vaksin imunisasi jenis yang sama yang pernah diberikan kepada Razqa juga turut diperiksa. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menurutnya juga turun menginvestigasi kasus itu.

"Untuk kebenarannya kami bersama suku dinas dan BPOM mengecek apakan dari vaksin. BPOM sudah datang untuk memeriksa vaksin yang sama. Kalau pun apakah vaksin itu jadi penyebab sedang diinvestigasi. Nanti hasilnya kita tunggu," ujar Maryati. (Baca: Sudinkes Jaktim Usut Meninggalnya Bayi Rasqa yang Demam Setelah Imunisasi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com