Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memasuki Bulan Puasa, Tawuran Malah Marak

Kompas.com - 09/06/2016, 15:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Baru tiga hari warga Ibu Kota menjalankan ibadah puasa Ramadhan, tawuran antarremaja di mulai merebak. Polda Metro Jaya memerintahkan jajaran kepolisian resor untuk memetakan dan mewaspadai kawasan-kawasan rawan tawuran dan balap liar.

Selasa (7/6) dini hari, terjadi tawuran antarremaja di Jalan C Kampung Pasar Gili, Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. Tawuran itu membuat kaca empat mobil yang diparkir di pinggir jalan pecah.

Menurut penuturan warga, Muhammad (40), Rabu (8/6), kejadian berawal saat ada kerumunan remaja yang tergabung dalam Geng Gaplek dan Geng Kamus di sekitar tanggul Kanal Barat (KBB). Sebagian remaja itu membawa parang.

Tidak jelas apa yang menjadi pemicu, kedua kelompok itu tiba-tiba bentrok. "Ada dua kelompok remaja yang bergerombol di sekitar tanggul. Awalnya ada yang nyambitin terus bentrok dan ada satu yang berdarah. Mereka juga merusak mobil-mobil di sekitar situ," ujar Muhammad, warga RT 001 RW 010 Jatipulo.

Tak hanya di Palmerah, tawuran juga pecah di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Polisi menangkap belasan remaja yang terlibat tawuran di pinggir tanggul KBB tersebut. Polisi menemukan pisau setelah menggeledah mereka, Senin lalu.

"Juned (19), salah satu remaja itu, membawa pisau stainless steel bersarung besi. Dia berkata alat itu digunakan untuk berjaga-jaga," ujar Kepala Polsek Tambora Muhammad Syafe'i.

Di wilayah Kalideres, sebanyak 31 remaja ditangkap polisi sesaat sebelum tawuran, Rabu dini hari. Puluhan remaja itu kedapatan membawa 1 celurit, 1 pedang, dan 1 rantai gir motor. Mereka ditangkap di RT 005 RW 003 dan kawasan pergudangan Kamal Indah RW 001, Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.

"Rata-rata siswa yang tawuran usianya di bawah 17 tahun. Mereka terpancing emosinya karena saling ejek," tutur Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kalideres Ajun Komisaris Khoiri.

Cabut KJP

Camat Palmerah Zery Ronazy membenarkan adanya tawuran di wilayahnya. Menurut Zery, bentrokan terjadi karena saling ejek antarkelompok remaja.

Menurut dia, ada 10 orang yang dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat. Dari 10 orang itu, ada yang diduga masih berstatus pelajar. Camat akan mengonfirmasi data tersebut dan jika terbukti, pelajar yang terlibat bisa kena sanksi pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Saya akan berkoordinasi dengan Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat untuk menerapkan sanksi tersebut. Kalau memang terbukti bersalah, Sudin Pendidikan yang akan menjatuhkan sanksi tegas itu," kata Zery.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh kepala polres di wilayah Polda Metro Jaya untuk memetakan daerah rawan tawuran, kriminalitas, dan balap liar.

Awi menambahkan, gangguan keamanan sangat mungkin terjadi sekitar waktu sahur. "Jam siaga dan patroli kepolisian tentu disesuaikan dengan masa rawan tersebut," tuturnya. (DEA/C08)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Juni 2016, di halaman 25 dengan judul "Memasuki Bulan Puasa,Tawuran Malah Marak".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com