Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Data Rumah Kosong yang Ditinggal Mudik Penghuninya

Kompas.com - 23/06/2016, 05:54 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi akan mendata rumah-rumah kosong yang ditinggal para penghuninya untuk mudik saat hari raya Idul Fitri.

Kepolisian melakukan hal itu untuk memetakan wilayah mana saja yang perlu ditingkatkan dalam hal penjagaan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan, para kapolres sudah memerintahkan jajaran kapolseknya untuk mendata rumah-rumah kosong tersebut.

(Baca juga: Jelang Musim Mudik Lebaran, Jalan Kalimalang Masih Rusak Parah)

Dengan pendataan ini, kawasan mana saja yang banyak ditinggal warganya akan diketahui sehingga pihak kepolisian akan melakukan patroli dan mendirikan pos pengamanan di wilayah itu.

"Kapolres memerintahkan kepada kapolsek untuk mendata itu, data itu yang akan dijadikan evaluasi daerah mana yang dipatroli, ini harus ditaruh pos mobile, ini kan pemetaan," ujar Moechgiyarto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/6/2016) malam.

Mengenai pos pengamanan, Moechgiyarto mengaku telah memerintahkan para kapolres untuk mendirikan pos tersebut di wilayah-wilayah yang rawan kriminalitas.

"Saya tegaskan tolong kapolres penempatan pos tersebut didasarkan kerawanan kriminalitas dan kamseltibcarlantas sehingga Anda (kapolres) jangan salah menempatkan pos," ucap dia.

Ia juga mengatakan, pihak kepolisian mengizinkan warga yang ingin menitipkan kendaraan yang ditinggal mudik di polsek-polsek terdekat.

Namun, hal itu tergantung cukup atau tidaknya halaman polsek menampung kendaraan. "Boleh, itu kan inovasi kapolsek, kalau tempatnya ada kenapa tidak, tapi kalau polseknya sempit bagaimana mau nitip?" kata Moechgiyarto.

Polda Metro Jaya menggelar Operasi Ramadhania 2016. Operasi itu akan diselenggarakan selama 16 hari, terhitung sejak 30 Juni hingga 15 Juli 2016.

Sebanyak 6.984 personel disiagakan dalam operasi tersebut. Selain itu, Polda Metro Jaya akan mendirikan 122 pos, yang terdiri atas 88 pos pengamanan, 27 pos pelayanan, dan 7 pos pelayanan khusus kendaraan roda dua.

Personel dan pos-pos tersebut disiagakan untuk melakukan pengamanan pada saat arus mudik, pada saat Lebaran, dan arus balik sesudah Lebaran.

(Baca: Gelar Operasi Ramadhania 2016, Polda Metro Siagakan 6.984 Personel)

Selain itu, personel disiagakan juga untuk melakukan patroli terhadap rumah-rumah yang ditinggal mudik oleh penghuninya.

Kompas TV Petugas "Ngebut" Perbaikan Jalur Trans-Sulawesi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com