Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasetio: Jangan Kaitkan Kemunculan Eks Teman Ahok dengan PDI-P

Kompas.com - 23/06/2016, 16:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sejumlah mantan "Teman Ahok"  muncul dan mengungkapkan adanya kecurangan dalam proses pengumpulan data KTP dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, muncul juga broadcast mengenai cerita di belakangnya.

Salah satu cerita yang beredar adalah adanya ormas di balik munculnya pengakuan para mantan Teman Ahok itu. Dalam broadcast itu, ormas yang disebut adalah Pospera yang diketuai salah satu anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P.

Selain itu, disebut juga tentang pernyataan politikus PDI-P Junimart Girsang di salah satu program televisi. Junimart mengatakan bahwa akan ada serangan kepada Teman Ahok dari internal mereka.

Juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas menduga kemunculan mantan Teman Ahok merupakan serangan yang dimaksudkan Junimart. Dalam broadcast tersebut, PDI-P seolah-olah berada di balik semua ini.

Teman Ahok merupakan kelompok relawan yang mengumpulkan data KTP dukungan bagi Ahok agar dapat maju pada Pilkada DKI 2017 lewat jalur independen.

Bantahan

Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, mengatakan pada dasarnya tidak ada hubungan antara Pospera dengan PDI-P. Prasetio mengatakan, Pospera merupakan kumpulan relawan dan PDI-P merupakan partai politik.

"Dan itu bukan underbow PDI-P. Kalau Pospera lari atau dukung ke Golkar, Hanura, itu enggak masalah. Karena memang bukan underbow PDI-P," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (23/6/2016).

Beredar juga rumor bahwa sejumlah mantan Teman Ahok yang muncul kemarin merupakan kader PDI-P. Terkait hal itu, Prasetio mengatakan dia tidak mengenal satu pun dari mereka itu.

Prasetio mengatakan pendukung PDI-P juga bermacam-macam dan sangat banyak. Ada yang merupakan kader atau sekadar simpatisan.

Prasetio menegaskan bahwa PDI-P tidak memiliki kaitan sama sekali dengan kemunculan mereka.

"Jangan mengait-ngaitkan karena enggak ada benang merahnya dengan PDI-P," kata Prasetio.

Kemarin, sejumlah orang yang mengaku sebagai mantan penanggung jawab (PJ) pengumpul data KTP Teman Ahok menyebutkan adanya kecurangan dalam proses pengumpulan data KTP yang telah diperoleh Teman Ahok. Salah satu mantan PJ, Richard Sukarno mengatakan, tindakan curang yang telah dia lakukan adalah memasukan data ganda hingga membeli KTP ke RT dan RW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com