Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Condet Digelar 30 Juli hingga 31 Juli

Kompas.com - 29/07/2016, 16:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Condet ditetapkan sebagai salah satu kawasan cagar budaya dan cagar buah-buahan asli Betawi di Jakarta.

Namun, seiring berkembangnya waktu, budaya asli Betawi dari kawasan ini mulai tergerus dan terlupakan.

Untuk melestarikan budaya Betawi, digelar Festival Condet di wilayah Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, pada Sabtu (30/7/2016) dan Minggu (31/7/2016).

(Baca juga: Festival Condet Digelar, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas)

Festival ini akan menampilkan beragam budaya Betawi. Penggagas Festival Condet yang juga Ketua Yayasan Cagar Budaya Betawi Condet Iwan Setiawan mengatakan, sebagai orang asli Condet, ia merasa terpanggil untuk melestarikan budaya asli daerahnya itu.

Apalagi, sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur No D. IV-1511\/e\/3\/74 per 30 April 1974, Condet telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

"Saya mau menunjukan ke khalayak ramai, bahwa di Condet masih ada budaya betawi, ada cagar budaya dan buahnya, dan keberadaannya harus diselamatkan," kata Iwan kepada Kompas.com, di Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (29/7/2016).

Festival ini akan digelar sepanjang 300 meter, dari depan Jalan Buluh yang terhubung dengan Jalan Raya Condet sampai pertigaan Batu Ampar atau depan Rumah Makan Abu Salim.

Budaya betawi akan ditampilkan mulai dari marawis, persilatan, kuliner condet seperti dodol condet, perlombaan azan, kirab budaya, band betawi, komunitas batu akik condet, pemutaran film betawi, lenong Betawi, sunatan, dan abang none.

Selain itu, akan didirikan 100 stand bazar di lokasi acara. Festival itu akan dibagi pada hari Sabtu dan Minggu di empat panggung.

Puncak acara berlangsung hari Minggu, dengan diisi penampilan lenong Betawi, yang bercerita tentang kehidupan orang Betawi dari mulai lahir sampai meninggal dunia.

Pada malam penutupan festival, Minggu, digelar pertunjukkan kembang api pada pukul 21.45-22.00 di panggung utama.

Iwan mengatakan, persiapan acara sudah hampir 100 persen. Pihak penyelenggara mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada pemilik bangunan yang ada di pinggir Jalan Raya Condet mengenai kegiatan ini.

"Pemda DKI mensuport acara ini, tapi untuk dana acara ini kita dari swadaya masyarakat," ujar Iwan.

Menurut dia, ini merupakan kali kedua digelar festival di Condet. Festival ini pertama kali digelar pada 2015 di Balekambang, dengan nama 'Lebaran Betawi Condet'.

Jalan Raya Condet akan ditutup total pada Sabtu pukul 07.00-22.00 dan Minggu 07.00-24.00.

Diperkirakan, festival tersebut akan menyedot animo masyarakat hingga 40.000 orang per hari.

Ia juga menyampaikan bahwa acara ini gratis. Namun, lanjut Iwan, masyarakat mesti memarkir kendaraan mereka di gang-gang dekat lokasi.

"Untuk kantong parkir kita sediakan di gang-gang yang ada," ujar Iwan.

Kompas TV Kebudayaan Betawi di Condet Kian Memudar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com