TANGERANG, KOMPAS.com - Maskapai Garuda Indonesia memberlakukan kebijakan bebas denda keterlambatan bagi penumpang domestik di Bandara Soekarno-Hatta mulai 9-31 Agustus 2016. Kebijakan itu dilakukan dalam rangka perpindahan operasional penerbangan domestik Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, dari Terminal 2F ke Terminal 3.
"Jaga-jaga kalau ada yang telat datang atau salah terminal, misalkan penumpang masih belum paham, dari kami membebaskan denda keterlambatan sebagai bentuk kompensasi. Batasnya sampai akhir bulan," kata Direktur Layanan Garuda Indonesia, Nicodemus P Lampe, Kamis (4/8/2016).
Nicodemus menjelaskan, denda keterlambatan biasanya dikenakan kepada penumpang Garuda Indonesia yang terlambat hingga ketinggalan pesawat dan mengajukan seat di jadwal penerbangan berikutnya.
Besaran denda yang diterapkan pun berbeda-beda, tergantung dengan ketersediaan seat dan kelas di pesawat yang dituju. Terkait dengan kebijakan bebas denda keterlambatan hingga 31 Agustus 2016 ini, menurut Nicodemus, dilakukan untuk memaklumi kondisi di lapangan, di mana penumpang masih belum terbiasa dengan terminal baru.
Sehingga, jika ada penumpang yang ketinggalan pesawat dan ingin ikut penerbangan berikutnya, tidak dikenakan denda keterlambatan.
Perpindahan penerbangan domestik Garuda Indonesia ini bersamaan dengan pengoperasian proyek perluasan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Terminal 3 yang dimaksud adalah yang baru saja selesai dibangun, atau yang sempat disebut sebagai Terminal 3 Ultimate, berbeda dengan gedung Terminal 3 yang sudah terlebih dulu beroperasi.
Setelah penerbangan domestik, ke depannya, penerbangan internasional Garuda Indonesia juga akan pindah ke Terminal 3. Perpindahan seluruh penerbangan Garuda Indonesia ke Terminal 3 turut diikuti oleh maskapai-maskapai internasional lainnya, sehingga yang menempati Terminal 3 nantinya hanya Garuda Indonesia dengan maskapai internasional.
Adapun Terminal 1 dan 2 akan diisi oleh maskapai lokal dengan tujuan penerbangan domestik. Pengaturan maskapai mana saja yang menempati terminal akan ditentukan lebih lanjut nantinya, bersamaan dengan rencana revitalisasi Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.