Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Perampok dengan Modus Meminta Sumbangan Ditangkap Polsek Tamansari

Kompas.com - 15/08/2016, 18:05 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Kepolisian Sektor Tamansari, Jakarta Barat menangkap komplotan perampok dengan senjata tajam yang sering berkeliaran di daerah Tamansari, Jakarta Barat. Pelaku tersebut yakni Masrudin (24) alias Adit, Asep Sunandar (23) dan Muhamad Enis (29).

Sedangkan satu orang pelaku berinisial US (30) masih dilakukan pengejaran. Kapolsek Tamansari AKBP Nasriadi menjelaskan, untuk menjalankan aksinya, pada siang hari, keempat pelaku berpura-pura menjadi seorang pengurus masjid.

Mereka berkeliling ke tiap rumah meminta sumbangan dengan dalih untuk pembangunan masjid. Dari pengakuan para tersangka, hal itu dilakukan untuk mencari tempat-tempat yang dirasa cukup kondusif untuk menjalankan aksi.

Uang hasil amal fiktif itu digunakan para pelaku membeli sejumlah senjata tajam. Uang itu juga digunakan untuk menghidupi kebutuhan mereka yang diketahui berasal dari luar daerah.

"Mereka ini sindikat, kalau siang mencari kehidupan sehari-sehari, menipu seakan-akan kalau mereka majelis atau panitia pengumpul dana untuk sebuah masjid. Ternyata setelah kami telusuri itu enggak ada," ujar Nasriadi di Mapolsek Tamansari, Senin (15/8/2016).

Nasriadi menjelaskan, penangkapan kawanan perampok ini bermula dari laporan Dewi (31), warga Jalan Mugasari yang dirampok oleh sekawanan perampok di Jalan Tamansari Raya pada Kamis (11/8/2016) dini hari saat hendak pulang ke kost nya.

Dewi yang saat itu menggunakan bajaj diberhentikan dan diancam menggunakan golok. Para pelaku mengendarai dua sepeda motor. Masrudin, Jumat lalu ditangkap terlebih dahulu di Jalan Jembatan Besi, Jakarta Barat.

Pihak kepolisian langsung memburu Asep dan Enis yang bersembunyi di derah Tambora. Saat diamankan, polisi terpaksa menembak kaki kedua pelaku karena melawan saat ingin diamankan.

Kawanan perampok itu mengaku telah dua kali melakukan aksi perampokan di daerah Lokasari dan Tamansari dengan modus penodongan dengan menggunakan golok.

"Anggota Buser Polsek TamansarI melakukan tindakan tegas berupa penembakan di kaki sebelah kiri karena mengabaikan peringatan dari polisi," ujar Nasriadi.

Dari pengangkapan itu, pihak kepolisian mengamankan sebuah golok, satu laptop, tujuh ponsel, dan satu unit motor bebek yang digunakan untuk merampok. Seluruh tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang diancam hukuman lebih dari lima tahun penjara. (Baca: Ini Ciri Maling Bermodus Servis TV dan Komputer di Pluit)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com