Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Prasetio soal Video "Ahok Tumbang" yang Beredar Melalui Medsos

Kompas.com - 17/08/2016, 23:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menanggapi beredarnya video "Ahok tumbang" di media sosial.

Ia tak menjawab pasti apakah video tersebut mengartikan penolakan dari DPD PDI-P DKI Jakarta terhadap bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau tidak.

"Itu semua (permasalahan bakal calon gubernur yang akan diusung PDI-P) sekarang sudah diserahkan ke DPP partai ya. Ya sudah," kata Prasetio, di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016).

(Baca juga: Beredar Video Pejabat PDI-P DKI Menolak Ahok)

Prasetio terlihat menghindari wartawan saat ditanya sikap DPD PDI-P DKI Jakarta seandainya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memutuskan untuk kembali mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ia meminta wartawan untuk tak lagi mengungkit perihal video "Ahok tumbang" itu. "Sekarang semua (keputusan) di tangan ibu ketua umum. Jadi kami tunggu perintah beliau ya," kata Prasetio.

Sebelumnya, sebuah video berdurasi 32 detik yang berisi kader PDI-P menyanyikan yel-yel penolakan terhadap petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok beredar di media sosial.

Ada beberapa kader PDI-P yang terlihat dalam video tersebut, seperti anggota DPRD DKI Jakarta Merry Hotma, Prasetio, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dari PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono.

Yel tersebut dinyanyikan dua kali. Terdengar liriknya menginginkan Ahok kalah dalam pilkada.

 

"Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok pasti tumbang."

"Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok tunggang langgang."

(Baca juga: Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, dan Said Iqbal Deklarasikan Diri sebagai Trio Penjegal Ahok)

Adapun DPD PDI-P DKI Jakarta bergabung dengan "Koalisi Kekeluargaan" bersama enam partai politik lainnya.

 

Mereka sepakat untuk tidak mengusung Ahok kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2017. DPD PDI-P DKI Jakarta sebelumnya telah melaksanakan penjaringan bakal calon gubernur.

Hasil penjaringan tersebut telah diserahkan kepada DPP PDI-P.

Sementara itu, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya memprioritaskan untuk kembali mengusung petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kompas TV Ahok Buka Peluang Berduet Dengan PDI-P
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com