JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penutupan perlintasan sebidang di dekat Stasiun Senen belum juga diputuskan hingga Selasa (23/8/2016). Kebijakan itu masih terhambat sejumlah hal, salah satunya rekayasa lalu lintas setelah penutupan.
Jika perlintasan sebidang di lokasi itu ditutup, maka lalu lintas dari Cempaka Putih menuju Kwitang dan sebaliknya akan melewati underpass. Oleh karena itu, perlu perencanaan matang soal rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut.
Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Pusat, Harlem Simanjutak mengungkapkan, saat ini pihaknya masih mencari cara merekayasa lalu lintas paling efektif dan efisien terkait kebijakan penutupan perlintasan sebidang di Senen.
"Kalau dari kami perlu dicari rekayasa apa yang terbaik untuk kelancaran lalin," kata Harlem saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Harlem menuturkan, penutupan perlintasan sebidang di Senen, selain bertujuan mengurangi tingkat kecelakaan, juga memperlancar arus lalu lintas. Pola rekayasa lalu lintas di lokasi tersebut akan dibahas bersama Pemprov DKI Jakarta, PT Kereta Api Indonesia, dan Kementerian Perhubungan.
Sementara itu, Senior Manager Humas PT KAI Daop 1, Bambang S Prayitno mengungkapkan sudah ada kesepakatan soal penutupan perlintasan sebidang di Senen. Saat ini, kata dia, Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan tengah melakukan sosialisasi terkait rencana tersebut.
"Titik temu sudah final, tinggal sosialisasi saja," kata Bambang.
Di sisi lain Bambang mengakui saat ini belum ada rekayasa lalu lintas terkait penutupan perlintasan sebidang di Senen. Sehingga rencananya akan ada koordinasi ulang dengan Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan.