Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil Tewas Ditabrak Sepeda Motor

Kompas.com - 29/08/2016, 06:09 WIB

TANGERANG, KOMPAS — Jalan raya kembali menelan korban pejalan kaki. Seorang pejalan kaki yang tengah hamil lima bulan, Yuni Yuningsih (41), tewas ditabrak pengendara sepeda motor di Jalan Raya Legok-Parung Panjang, di Desa Malang Nengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Jumat pekan lalu.

Selain faktor manusia, faktor minimnya infrastruktur juga menjadi salah satu penyebab pejalan kaki rentan menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

Sabtu (27/8/2916), warga Desa Malang Nengah yang tinggal di dekat lokasi kejadian, Nani (56), mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30. Yuni setiap pagi berkeliling dengan berjalan kaki ke daerah itu, untuk berjualan penganan sarapan, seperti nasi uduk dan nasi kuning.

"Dia setiap pagi ke sini jualan. Tetapi dia memang bukan orang sini. Katanya sih tinggal di perumahan, tetapi warga sini enggak ada yang tahu rumahnya di mana," ujar Nani.

Ketika hendak menyeberang jalan, tepatnya di depan bengkel sepeda motor Honda Nugraha II, ia tertabrak sepeda motor bernomor polisi AD 2301 HL yang dikendarai oleh Sur (36).

"Saya tidak tahu persis kejadiannya. Tiba-tiba orang-orang ramai karena Yuni sudah tergeletak di jalan," kata Nani.

Yuni sempat dibawa ke Rumah Sakit Murni Asih di Kelapa Dua, Tangerang, tetapi akhirnya meninggal dalam perjalanan. Ia mengalami luka perdarahan pada telinga dan pinggang sebelah kanan.

Lokasi kecelakaan merupakan tempat yang ramai dengan lalu lintas truk-truk pengangkut tanah, pasir, dan batu. Kondisi ruas jalan yang dibeton itu masih baik, tetapi sempit, lebarnya hanya 8 meter untuk dua jalur.

Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Tangerang Selatan Inspektur Dua Harry Rahmat mengatakan, jalan di lokasi itu memang relatif sempit dan minim rambu-rambu lalu lintas. Tidak ada infrastruktur untuk pejalan kaki di lokasi itu karena memang kondisinya yang belum begitu ramai.

"Kami masih memeriksa pengendara sepeda motor, yang masih berstatus menjadi saksi. Tetapi, jika dalam pemeriksaan ditemukan keterlibatannya, bisa saja ia menjadi tersangka. Saat ini kami masih menunggu hasil visum dari RSUD Kabupaten Tangerang," tutur Harry.

Harry mengungkapkan, selama ini memang banyak pejalan kaki yang menjadi korban kecelakaan karena ditabrak pengendara sepeda motor ataupun mobil. Namun, korban kebanyakan mengalami luka dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Sementara korban yang sampai meninggal sepanjang 2016 ini ada dua orang.

Penyebab masih banyaknya pejalan kaki yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas, ujar Harry, didorong banyak faktor, antara lain pengendara yang lengah, lelah, atau tengah terburu-buru sehingga tak memperhatikan sekitarnya. Selain itu, juga minimnya infrastruktur pendukung untuk pejalan kaki.

Minim efek jera

Alfred Sitorus dari Koalisi Pejalan Kaki mengatakan, masih rentannya pejalan kaki menjadi korban kecelakaan lalu lintas salah satunya disebabkan minimnya efek jera dari hukuman yang diberlakukan kepada pelaku.

"Masih banyak kejadian kecelakaan yang diselesaikan dengan cara kekeluargaan, setelah itu semua selesai. Tidak ada edukasi bahwa pengendara kendaraan bermotor harus menghormati pejalan kaki," ungkapnya.

Sebelumnya, 14 Agustus lalu, kasus serupa menimpa mahasiswi Universitas Indonesia (UI). Fevi Silvia (18), mahasiswi tersebut, baru saja masuk kuliah dan terpaksa meregang nyawa setelah menyeberangi Jalan Margonda Raya, Kota Depok, dan ditabrak sepeda motor berkecepatan tinggi.

Sekelompok mahasiswa UI pun Jumat pekan lalu berunjuk rasa meminta pemerintah setempat memperhatikan ketersediaan fasilitas aman bagi pejalan kaki.

(UTI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Agustus 2016, di halaman 25 dengan judul "Ibu Hamil Tewas Ditabrak Sepeda Motor".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com