Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak Mati "Kapten" Begal asal Lampung yang Sering Beraksi di Jakarta Selatan

Kompas.com - 02/09/2016, 13:14 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk komplotan begal asal Lampung yang kerap beraksi di kawasan Jakarta Selatan. Dari penangkapan tersebut, pemimpin begal komplotan itu terpaksa harus ditembak mati.

"Iya, 6 pelaku diamankan dan satu orang 'kapten' (pemimpin kelompok) yang berusaha melawan petugas terpaksa kami lumpuhkan," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (2/9/2016).

Hendy menceritakan, pengungkapan kelompok begal bersenjata api itu berawal dari peristiwa salah seorang korban bernama Sri Hartanto Khaeron yang ditodongkan senjata oleh komplotan tersebut di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.

Pada awalnya, korban potong rambut dan memarkir sepeda motor di depan pangkas rambut. Korban sempat melihat ada orang yang sedang berusaha mengambil motor miliknya dan saat bersamaan ada seorang pelaku lainnya masuk ke tempat pangkas rambut sambil menodongkan senjata api ke arah korban.

Selanjutnya, pelaku keluar dari tempat potong rambut dan sempat membawa motor korban dalam keadaan mati karena pelaku tidak berhasil menyalakannya. Korban pun mengikuti para pelaku sambil berteriak meminta pertolongan.

"Kemudian pelaku mengeluarkan tembakan, motor korban kemudian ditinggal di dekat SMPN 141," ucapnya.

Hendy menuturkan, menindaklanjuti laporan yang dibuat korban, polisi pun langsung melakukan pengembangan dan kemudian menangkap empat pelaku di sebuah apartemen di kawasan Jakarta Utara.

Di apartemen tersebut, polisi mengamankan Sopian Prayoga, Muhammad David Kasidi, Tantowi Dadang, dan Thernando Davila. Dari keterangan empat pelaku tersebut, diketahui masih ada tiga orang lagi dari komplotan itu.

Polisi langsung melakukan pengejaran dan sempat terlibat baku tembak saat melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku lainnya di Jalan Kebagusan Dalam 1, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Baca: Polisi: Tak Ada Kompromi terhadap Begal!)

Atas perlawanan yang dilakukan tersebut, petugas terpaksa melumpuhkan ketiganya dengan timah panas. Satu pelaku bernama Diki Fernando tewas di tempat, sedangkan dua pelaku lainnya, yakni Agung Purwanto dan Heri Irawan, mengalami luka tembak di bagian kaki kiri.

"Setelah diberi dua kali tembakan peringatan, pelaku tetap tidak menghiraukan sehingga dilumpuhkan dengan timah panas. Salah satu pelaku tertembak lalu meninggal, dan dua pelaku lainnya terkena luka tembak di kaki sebelah kiri," kata Hendy.

Hendy menuturkan, polisi masih melakukan pengejaran terhadap satu pelaku. Akibat ulahnya, pelaku terancam dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian Dengan Kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

Kompas TV Polisi Tembak Mati Komplotan Begal Asal Lampung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com