Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan terhadap Ahok yang Semakin Ketat...

Kompas.com - 14/09/2016, 08:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tampak dikawal puluhan polisi bersenjata yang menggunakan sepeda motor seusai menghadiri peresmian Pasar Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016).

Tampak dua personel kepolisian berboncengan dalam satu sepeda motor mengawal kepulangan Ahok dari acara tersebut.

Personel yang dibonceng itu terlihat menenteng senjata laras panjang. Personel kepolisian terlihat mengawal Ahok di sepanjang jalan, mulai dari Pasar Kebon Bawang sampai akan masuk Tol Wiyoto Wiyono, tepatnya di pintu Tol Kebon Bawang.

(Baca juga: Ahok Dikawal Puluhan Polisi Bersenjata Saat Tinggalkan Pasar Kebon Bawang)

Selama acara peresmian, tampak pula puluhan polisi yang berjaga dengan menggunakan tameng dan pentungan.

Ini bukan untuk pertama kalinya Ahok mendapat pengawalan ketat.

Ahok juga pernah mendapat pengawalan ketat saat menghadiri acara peresmian Pasar Kampung Duri, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (9/9/2016).

Saat itu, kedatangan Ahok diwarnai aksi unjuk rasa dari sekelompok warga. (Baca juga: Ada Demo Tolak Ahok, Peresmian Pasar Kampung Duri Dijaga Pasukan Bersenjata)

Hal yang sama juga terjadi saat Ahok meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Rusunawa Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Saat itu, sempat muncul ajakan untuk menggelar aksi unjuk rasa menentang Ahok. Namun, pada akhirnya aksi tersebut tidak jadi digelar.

Pernah disinggung Sandiaga 

Semakin ketatnya pengawalan terhadap Ahok ini pernah disinggung oleh bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.

Calon pesaing Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 ini menyebut Ahok akan mendapat sejumlah keuntungan jika tidak harus cuti untuk kampanye pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Salah satu keuntungannya adalah pengawalan dari negara. Sandiaga mengaku dapat informasi bahwa Ahok mendapatkan pengawalan 150 personel sampai 200 personel Brimob setiap hari.

"Pertama pengawalan, saya diberi tahu, dia (Ahok) diberikan pengawalan 150 sampai 200 Brimob. Kalau dia cuti kan dia harus bayar sendiri. Sekarang dia membebani itu kepada negara," kata Sandiaga di Palmerah, Jakarta, Rabu (31/8/2016) malam.

Sandiaga membandingkan dengan dirinya yang setiap kali melakukan pertemuan dengan warga tanpa dikawal personel kepolisian. Biasanya, dia hanya ditemani para relawannya.

Saat dikonfirmasi, Ahok mengaku tidak tahu-menahu mengapa puluhan polisi bersenjata itu mengawalnya.

(Baca juga: Ini Reaksi Ahok Disebut Sandiaga Dapat Pengawalan 200 Brimob)

Ia juga menyatakan tidak menyampaikan pengajuan penambahan pengamanan kepada pihak kepolisian. "Mungkin mereka enggak mau ambil risiko ya," ujar dia.

Menurut Ahok, penambahan pengamanan terhadap dirinya itu tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Ia juga menyatakan tidak mempermasalahkan ketatnya pengawalan ini. Ia memercayakan pengamanan tersebut kepada pihak berwajib.

"Setiap hari kan kami mesti diancam, ya santai saja. Intelijen yang lebih tahu," ujar Ahok.

Kompas TV Ahok: Pejabat Tak Bisa Buktikan Asal Hartanya, Maka Harus Disita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com