Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Warga Rusun Cibesel Soal Aksi Penolakan Ahok

Kompas.com - 23/08/2016, 13:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana aksi menolak kehadiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ternyata tidak banyak diketahui warga. Aksi penolakan itu tadinya akan dilaksanakan saat Ahok meresmikan RPTRA di Rusun Cipinang Besar Selatan, di Jatinegara, Jakarta Timur.

Lantas apa kata warga Rusun Cibesel terhadap wacana penolakan tersebut?

Apung (29) warga Blok E lantai 5 Rusun Cibesel mengaku tidak tahu dengan adanya aksi penolakan yang dilakukan forum RT/RW se-Jakarta Timur itu.

"Kalau saya pribadi enggak tahu (aksi di luar rusun itu), tapi kalau warga sini (dalam rusun) intinya masih banyak yang menolak Ahok karena merasa dirugikan," kata Apung, di Rusun Cibesel, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2016).

Namun Apung memperkirakan tidak ada warga rusun yang ikut dalam aksi tersebut. "Kalau untuk demo bukan warga sini, enggak ada demo sama sekali dari warga di sini," ujar pria yang direlokasi dari RT 11 RW 10 Kelurahan Bukit Duri tersebut.

Apung melihat, sambutan warga rusun di peresmian yang dihadiri Ahok itu sangat ramai. "Ramai tadi saya sampai mau keluar rusun sama Satpol PP juga enggak boleh," ujar Apung.

Kasa Segem (59) warga Rusun Cibesel Blok E lantai 1 juga mengatakan hal senada. Kasa tidak tahu dan tidak ambil pusing dengan aksi tersebut.

"Enggak tahu, saya juga enggak ngerti. Kalau kita terserah masa bodo, yang penting nyaman enggak ada kerusuhan," ujar Kasa.

Dirinya menilai sambutan Ahok oleh warga rusun biasa saja. Pasalnya, masih ada warga yang merasa menjadi korban penertiban tempat tinggalnya. Kehidupan di rusun menurutnya lebih sulit karena ada biasa sewa yang mesti dibayar.

"Saya korban sodetan Bidaracina, sudah empat puluh tahun di sana. Setelah pindah ke rusun enggak enak karena harus bayar. Masih menyesal saya direlokasi," ujar eks warga RT 05 RW 06 Bidaracina itu.

Sebelumnya, melalui undangan terbuka, Forum RT/RW se-Jakarta Timur menyerukan gerakan aksi penolakan terhadap kehadiran Ahok di peresmian RPTRA Rusun Cibesel.

Rencana ini membuat pengamanan peresmian dikawal ketat 660 petugas gabungan dari polisi, TNI, Satpol PP dan Dishubtrans DKI.

Namun, hingga Ahok pulang, tidak ada aksi unjuk rasa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com