Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Membersihkan Kali Besar di Penjaringan

Kompas.com - 14/09/2016, 13:00 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta di Kali Besar, Jakarta Utara, Priyono menjelaskan sejumlah kesulitan yang dihadapi ketika membersihkan Kali Besar.

Kali Besar terletak di depan Menara Syahbandar yang juga berdekatan dengan Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara. Priyono mengatakan, saat ini masih banyak sampah yang mengendap di dasar kali.

Sampah-sampah itu jelas terlihat ketika air di Kali Besar surut. Setiap hari, kata Priyono, lebih dari 25 petugas tata air membersihkan kali tersebut.

Menggunakan peralatan seadanya, seperti cangkul dan pengeruk sampah, petugas mengambil sampah yang mengendap. Namun, kata Priyono, usaha itu terbilang belum efektif karena endapan sampah di dasar kali sudah ada bertahun-tahun sehingga sangat dalam dan banyak.

Priyono menilai, lebih efektif menggunakan alat berat untuk mengeruk kali. Ia mengaku pernah mengusulkan hal itu, tapi belum ditanggapi Dinas Kebersihan DKI.

"Ini gudangnya sampah ini, banyak aliran yang mengalir ke mari. Jadi susah kalau nggak pakai Beko (eskavator)," ujar Priyono, kepada Kompas.com, di lokasi, Rabu (14/9/2016).

Di samping itu, kelakuan warga yang membuang sampah sembarangan juga membuat usaha membersihkan Kali Besar menjadi semakin berat. Menurut Priyono, masih banyak warga yang tak patuh aturan dan tak menggubris peringatan petugas.

Priyono mengatakan, petugas Kelurahan Penjaringan juga pernah memberi peringatan kepada warga membuang sampah ke Kali Besar. Namun, hal itu tak membuat warga jera.

"Ada ibu-ibu yang saya tegur, malah bilang 'Bapak, kalau saya nggak buang sampah, Bapak nggak kerja.' Coba tuh, Mas, apa perdanya yang nggak tegas, kami yang nggak pernah negur, atau warga yang ngeyel," ujar Priyono.

(Baca: Sampah di Kali Depan Menara Syahbandar "Persembahan" Warga)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com