Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pengeroyokan Geng Motor Minta Pelaku Dihukum meski di Bawah Umur

Kompas.com - 19/09/2016, 16:49 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sri Bhayakari, mengatakan pihaknya saat ini masih memburu seorang anggota geng motor di Jagakarsa berinisial INL terkait kasus dugaan pengeroyokan.

INL dan dua tersangka lainnya, yang sudah diamankan yaitu BM dan FH, diketahui masih di bawah umur.

Kendati demikian, Sri menyatakan para tersangka tetap dijerat pasal 170 KUHP tentang kekerasan.

"Kami tadinya pakai Peradilan Anak, bahwa kasus diselesaikan secara diversi. Tapi korbannya menolak dan minta kasus ini diproses terus. Kami gunakan pidana," kata Sri di Mapolsek Jagakarsa, Senin (19/8/2016).

Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak, anak di bawah umur tidak bisa dijerat dengan pasal pidana umum dalam KUHP. Penyelesaian dengan diversi atau musyawarah dikedepankan.

Karena sikap korban seperti itu, mau tak mau Sri menetapkan kedua tersangka dengan pidana umum.

"Tersangka selama pemeriksaan ini didampingi orangtuanya, sesuai aturan di bawah umur ya," kata Sri.

Peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada 29 Juli 2016, ketika RR (22), warga Kebagusan, dan S (25), warga Jagakarsa, dikeroyok di Jalan Jagakarsa oleh segerombolan geng motor yang melintas. Mereka membawa klewang, celurit, dan golok sisir.

Akibat penyerangan itu, hidung RR robek parah, pundak dan sikunya juga terluka. S yang sempat melawan sebelum kabur menyelamatkan diri juga luka di kepala, paha, dan jempol.

Setelah kedua pelaku ditahan selama tujuh hari, Sri kini sedang mengebut pemberkasan sembari terus memburu pelaku yang masih buron. Ia juga mengimbau agar orangtua terus mengawasi anak-anaknya.

"Kalau nongkrong dibatasi, jam 9 malam sudah di rumah, kalau bisa juga ada orang dewasa yang mengawasi untuk mencegah perilaku yang merugikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com