Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Warga Jakarta soal Ahok-Djarot Maju Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 22/09/2016, 12:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan incumbent Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat resmi maju pada Pilkada DKI 2017. Bagaimana tanggapan warga Jakarta dengan pencalonan kedua pasangan tersebut.

Beberapa warga Jakarta yang diwawancarai menilai Ahok-Djarot layak untuk maju kembali melihat dari kinerjanya di Ibu Kota selama dua tahun belakangan.

"Kalau layak (nyalon) lagi sih layak. Kelebihannya dia tegas, punya visi yang bagus buat bikin Jakarta lebih tertib," kata Bowo (36), warga Cakung Barat, Jakarta Timur, kepada Kompas.com, Kamis (22/9/2016).

Menurut dia, program kerja Ahok-Djarot seperti penertiban sudah tepat, baik untuk permukiman atau penertiban parkir liar. Kinerja lain yakni pasangan ini mendukung transportasi massal di Jakarta.

"Terutama pengadaan busway (transjakarta) dan sterilisasi jalur busway, itu bagus jadi lancar. Relokasi juga bagus, memanusiakan manusia," ujar Bowo.

Senada dengan Bowo, Aris (30), warga Cipinang Besar Utara, menilai Ahok-Djarot layak mencalonkan diri lagi melihat dari kinerja keduanya. Di zaman pasangan ini, banyak pembangunan untuk kepentingan masyarakat dilakukan.

"Dia banyak bangun rusun, bikin trotoar, bikin RPTRA, dia buat PPSU, itu bagus. CSR dari swasta juga lebih dimanfaatkan buat pembangunan, jadi ngirit APBD. Yang jelas program pembangunan di Jakarta cepat," ujar Aris.

Hario (28), warga Ciracas juga punya pendapat senada. Soal kinerja, kedua pasangan itu sudah layak mencalonkan diri lagi untuk memimpin Jakarta.

"Layak sih, kalau calon yang lain kan belum kelihatan kinerjanya," ujar Hario.

Hario memuji Ahok dengan kebijakannya mau membangun beberapa tempat ibadah bagi umat muslim.

"Baru kepemimpinan dia ada masjid di Balikota. Walaupun gitu (beda keyakinan), dia ngertilah akidah Islam," ujar Hario.

Meski begitu, ketiganya tetap menilai Ahok-Djarot punya kekurangan yang mesti diperbaiki. Misalnya, komunikasi politik Ahok kepada DPRD dan anak buahnya. Akibatnya, pernah terjadi masalah pada pengesahan anggaran APBD DKI beberapa waktu lalu.

"Jadinya menghambat program," ujar Bowo.

Aris menyoroti masalah aplikasi Qlue. Dia berharap kebijakan untuk para RT dan RW itu dikaji lagi.

"RT RW jabatan sosial bukan profesi. Kalau dituntut sehari tiga kali foto, satu foto Rp 10.000 dia seperti ngejar bayaran, sementara RT RW jabatan sosial," ujar Aris.

Hario menilai Kartu Jakarta Pintar (KJP) kurang bijak bagi anak sekolah. Rasa tanggung jawab anak atas bantuan pemerintah di bidang pendidikan itu malah jadi rendah. Sebab, banyak dana KJP malah disalahgunakan.

"Bagusnya dibuat kayak beasiswa, jadi dibuat siswa itu terpacu. Kalau KJP malah dicairin ke pasar buat jajan," ujarnya.

Kompas TV Nasdem: Ahok-Djarot Wajib Lanjutkan Pekerjaan Sampai Selesai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com