Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi "Online" Mengantuk, Penumpang Tukar Posisi Jadi Pengemudi

Kompas.com - 02/10/2016, 22:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Malam ini jadi pengalaman buruk bagi Irfan dan temannya, Tari. Dari sekian kali menggunakan jasa Grab Car, baru kali ini Irfan terpaksa merebut kemudi dari tangan sopir.

"Ya mau gimana lagi. Simpel, alasan gue demi keselamatan," kata Irfan pada laman Facebook miliknya, Jumat (30/9/2016).

Irfan bercerita, Grab Car yang dipesan Tari melalui aplikasi online tiba di perkantoran di Palmerah Selatan, Jakarta, pada Kamis malam, pukul 21.43 WIB.

Awalnya bukan cuma Irfan dan Tari yang menumpang mobil Avanza hitam dengan sopir berinisial S tersebut.

"Selain sama Bestari, ada si Mbak dan Rani. Tapi Rani turun duluan di Stasiun Palmerah dan Mbak di Saharjo," ujarnya.

Setelah dua rekannya turun, lanjut Irfan, pengalaman buruk itu terjadi. Mobil yang dikemudikan S terasa sempoyongan. Pada kondisi ini, Irfan curiga bahwa S mengantuk saat mengantarkan mereka ke Depok.

"Berhubung gue duduk di samping driver, jadi gue tahu persis kalau dia ngantuk. Gue sempat tanya, 'Lo lagi flu?'. Gue tanya demikian karena gue lihat dia pilek dan batuk, jadi mungkin saja dia enggak ngantuk, tapi meriang," katanya.

Namun, kecurigaan itu pun terbukti. Tepat di samping Taman Makam Pahlawan Kalibata di Jalan Raya Pasar Minggu, mobil Avanza yang dikemudikan S menyelonong ke kiri.

"Kecepatan sekitar 60 kilometer per jam, dan mau menghantam Brio yang lagi parkir. Spontan gue dan Tari teriak, 'Awas!'. Si driver kaget, beruntung mobil bisa dikendalikan," kata Irfan.

"Eh habis si driver malah ngegerutu menyalahkan mobil Brio yang berhenti mendadak tanpa sein kiri. Padahal, menurut hemat gue, mobil Brio itu sudah berhenti jauh sebelum Grab yang gue naikin nyosor," lanjutnya.

Kejadian berikutnya terjadi di daerah Poltangan, Pasar Minggu. Kali ini S nyaris tertidur sembari mengemudi.

"Posisinya sebelum pintu rel kereta, giliran pengemudi motor yang mau ditabrak. Kali ini gue negur si driver dengan nada keras. Pas gue nengok ke arah dia, ternyata kepala dia sudah tertunduk mirip orang yang ketiduran sambil dengar ceramah," tutur Irfan.

Irfan meminta menepi dan memaksa S untuk tidak menyetir lagi.

"Gue akhirnya pegang kemudi, suruh dia menepi. Sambil setengah membentak gue bilang, 'Lo sakit? Lo habis minum obat flu?'" ujar Irfan.

"Iya pak, saya pilek, saya minum obat jadi ngantuk. Ngantuknya enggak ketahan, Pak," sambungnya meniru jawaban S.

Kelelahan

Irfan merasa empati dengan kondisi S. Spontan kondisi berbalik, sopir menjadi penumpang dan penumpang mendadak menjadi sopirnya.

"Ya sudah biar gue aja yang nyetir. Akhirnya gue ambil alih kemudi dan melanjutkan perjalanan ke Depok. Setelah masuk perumahan, gue putuskan untuk antar Tari dulu. Habis itu baru gue balik," jelasnya.

Irfan mengaku sempat empati, tetapi malah antipati karena si S dianggap terlalu banyak omong. Ini terjadi setelah Tari turun dari Avanza hitam itu.

"Dia sih ngaku sudah dapat 15 trip dalam sehari. Gue bilang ke dia, 'Ah elah boy, segitunya nyari duit sampai lu enggak merhatiin kondisi badan. Nyari duit yang wajar saja, kejar setoran oke, tapi pikirin juga keselamatan penumpang," tuntas Irfan.

Kompas.com masih mencoba mengonfirmasi persoalan tersebut ke Grab Car.

Kompas TV Sopir Taksi Online Tolak Uji KIR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com