Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sang Istri, Sanusi Sering Pakai Mobil Mewah Sejak Sebelum Jadi Anggota DPRD

Kompas.com - 03/10/2016, 18:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepemilikin aset terdakwa Mohamad Sanusi berupa kendaraan bermotor menjadi salah satu hal yang disorot selama persidangan kasus dugaan suap dan pencucian uang yang melibatkan mantan anggota DPRD DKI Jakarta itu. 

Kuasa hukum Sanusi bertanya kepada istri Sanusi, Evelyn Irawan, yang menjadi saksi dalam persidangan, mengenai kebiasaan Sanusi dalam memilih mobil.

Evelyn mengatakan, sejak sebelum menikah, Sanusi hobi memakai mobil mewah.

"Mobilnya dari yang lumayan, lumayan banget, sampai ke bagus," ujar Evelyn di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Senin (3/10/2016).

(Baca juga: Istri Sanusi Ditanya soal Asal-usul Rumah dan Mobil yang Dibeli Suaminya)

Evelyn menyampaikan bahwa Sanusi memiliki mobil Toyota Harrier pada awal dia dan Sanusi menikah pada 2004. Sanusi juga pernah memiliki mobil Toyota Alphard.

Selain itu, Evelyn mengaku pernah dibelikan mobil Audi oleh Sanusi pada 2013.

Mobil Audi tersebut diatasnamakan adik Evelyn. Menurut dia, hal ini karena nama Evelyn pernah digunakan oleh adiknya untuk membeli mobil.

Evelyn juga menyampaikan bahwa Sanusi memiliki mobil Jaguar. Namun, kata Evelyn, mobil tersebut tidak disimpan berbarengan.

"Sejak saya menikah sama Pak Sanusi, saya melarang dia menambah mobil di rumah. Kalau mau beli baru, yang lama harus diganti," ujar Evelyn.

Ia mengaku menikah dengan Sanusi sebelum Sanusi menjadi anggota DPRD DKI. Menurut Evelyn, suaminya suka mobil mewah jauh sebelum menjadi anggota DPRD DKI.

Pemilik saham terbesar

Evelyn juga mengatakan, Sanusi memiliki saham besar di Thamrin City. Dia menyebut lantai 3 di pusat perbelanjaan itu adalah milik suaminya.

Keterangan Evelyn didukung oleh keterangan staf pribadi Sanusi, Gerry Prasetya.

(Baca juga: Sanusi Mengaku Kaget Staf Pribadinya Gunakan Istilah "Kue" untuk Minta Uang)

Gerry yang juga merupakan keponakan Sanusi itu mengaku mengenal Sanusi sebagai pengusaha sejak dia kecil. Sanusi disebutnya gemar mengendarai mobil mewah sejak dulu.

"Dari saya kecil sih sudah pakai mobil bagus, mobil mewah. Seingat saya, waktu saya SMP atau SMA, saya pernah lihat Sanusi bawa mobil Merci. Itu sekitar tahun 2000-an," ujar Gerry.

Sanusi sebelumnya didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang sebesar Rp 43 miliar.

Hal ini karena pendapatan Sanusi dari DPRD DKI tidak sebanding dengan besarnya jumlah aset yang dimiliki Sanusi.

Salah satu aset yang diduga hasil dari pencucian uang adalah kendaraan mewah Audi dan Jaguar. Ada juga sejumlah lahan dan bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com