Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Kunjungi Pesantren yang Direlokasi ke Jagakarsa

Kompas.com - 06/10/2016, 19:04 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengunjungi Pondok Pesantren Daarul Rahman di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2016) sore

Selama satu jam, Sandiaga berbincang dengan pimpinan pesantren, KH Syukron Ma'mun. Pesantren ini memiliki kenangan tersendiri bagi Sandiaga.

(Baca juga: Anies-Sandiaga Akan Gandeng Tiga Lembaga Survei)

Sebelum dipindahkan ke Jagakarsa setahun lalu, ponpes ini berdiri di Jalan Senopati, Jakarta Selatan, sejak 1975.

Namun, kawan Sandiaga, Harun Sebastian, yang dikenal sebagai pemilik Senayan City, memindahkan pesantren ini ke lahan seluas tiga hektar di Kavling DKI Jagakarsa.

"Saya sedih juga waktu pindah, dulu saya suka lewat dan dengar azan dari pesantren ini," kata Sandiaga.

Usai berbincang, Sandiaga menyempatkan diri berkeliling ruang-ruang serbaguna dan asrama yang masih dibangun.

Kedatangan Sandiaga di ruang makan santri pun membuat heboh para santriwati yang sedang makan. Mereka berebut berfoto bersama Sandiaga.

"Ini calon wakil gubernur kita," kata Kiai Sukron kepada para santriwati.

Kiai Sukron sempat menuturkan kepada Sandiaga bahwa ia pribadi mendukung pasangan Anies dan Sandi.

Bagi Kiai Sukron, hanya ada dua pasangan yang bisa dipilihnya, yaitu Anies-Sandi serta Agus-Sylvi.

(Baca juga: Tim Anies-Sandiaga: Kami Siap Lakukan Transparansi Dana Kampanye)

Sandiaga menyimak baik-baik masukan dari Kiai Sukron. Kepada Sandiaga, Kiai Sukron mengatakan, penggusuran bantaran kali itu perlu dilakukan agar sungai tidak tercemar.

Sandiaga pun sependapat dengan Kiai Sukron. Ia mencontohkan pesantren Daarul Rahman sebagai contoh relokasi yang sukses.

"Saya juga banyak dengar dari masyarakat mengenai bagaimana rumah kumuh itu tempat mereka mencari penghasilan, jadi harus diselesaikan masalah sosial, lapangan pekerjaan," kata Sandi.

Kompas TV Anies-Sandiaga Berpotensi Kalahkan Ahok-Djarot

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com