Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberhasilan Puskesmas Kebon Jeruk "Menyulap" Diri...

Kompas.com - 13/10/2016, 08:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puskesmas merupakan fasilitas layanan kesehatan dari pemerintah yang tersebar di setiap kecamatan dan kelurahan.

Selama ini, pelayanan puskesmas dianggap lama dan obatnya kurang berkualitas. Namun, sedikit demiki sedikit stigma tersebut hilang.

Puskesmas mulai menjadi pilihan pertama bagi warga Jakarta ketika ingin berobat.

Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan komitmen dari semua sumber daya manusia yang bertugas di puskesmas.

Salah satu puskesmas yang mau "menyulap" diri adalah Puskesmas Kebon Jeruk di Jalan Raya Kebon Jeruk.

(Baca juga: Menengok Puskesmas Kebon Jeruk yang Jadi Viral di Media Sosial )

Kepala Legal dan Humas Puskesmas Kebon Jeruk, Marzunanta, mengatakan bahwa upaya untuk mewujudkan itu adalah melalui perbaikan di bidang SDM dan infrastruktur.

Atas keberhasilan dalam menyulap diri, kondisi Puskesmas Kebon Jeruk pun menjadi viral dan dibicarakan banyak orang. Warga Jakarta memuji perubahan-perubahan puskesmas itu.

Kaya fasilitas

Jika dilihat dari bangunan fisik, Puskesmas Kebon Jeruk merupakan gedung besar dengan empat lantai. Ada yang menarik dari fasilitas di Puskesmas Kebon Jeruk ini.

Di setiap lantai, pihak manajemen puskesmas menyediakan charger box untuk pasien yang datang ke sana.

Selain itu, ada tanaman hidup di sudut-sudut ruangan yang membuat hijau suasana. Hal menarik lainnya bisa dilihat di dekat apotek puskesmas.

Di sana, terdapat taman refleksi yang bisa digunakan pasien sambil menunggu obatnya siap.

"Jadi sambil menunggu obatnya selesai disiapkan, bisa jalan-jalan tuh di taman refleksi supaya sehat," ujar Marzunanta, Rabu (12/10/2016).

(Baca juga: Pujian Pasien untuk Pelayanan dan Fasilitas Puskesmas Kebon Jeruk)

Sistem antrean di puskesmas memiliki konsep yang sama dengan di bank. Pasien yang datang ke sana diminta mengambil nomor urut melalui mesin.

Mereka juga dipandu petugas sekuriti yang berjaga. Selanjutnya, mereka tinggal menunggu giliran untuk melakukan pendaftaran.

Pasien BPJS tidak boleh ditolak

Marzunanta mengatakan, semua pasien yang datang dengan membawa kartu BPJS Kesehatan akan dilayani secara gratis.

Meski demikian, kata dia, ada aturan faskes yang mengakibatkan pasien BPJS hanya bisa berobat di kecamatannya.

Dengan adanya ketentuan itu, warga yang bisa berobat gratis di Puskesmas Kebon Jeruk adalah warga dengan faskes BPJS Kesehatan Kebon Jeruk.

Namun, itu bukan berarti pasien dengan faskes BPJS di luar Kebon Jeruk akan langsung ditolak ketika datang ke puskesmas itu.

"Kita sifatnya edukasi di pengobatan pertama. Ketika pasien BPJS daerah lain berobat di sini untuk pertama kalinya, akan kita tanya apakah ingin seterusnya berobat di sini atau bagaimana," ujar dia.

(Baca juga: Pasien Beda Wilayah Pun Wajib Dilayani di Puskesmas Kebon Jeruk)

Marzunanta mengatakan, pasien akan diberi edukasi bahwa pengobatan dilakukan sesuai wilayah kecamatan pasien.

Hal ini supaya pasien bisa melanjutkan pengobatan di puskesmas wilayahnya pada pengobatan kedua.

"Tapi di sini tidak ditolak. Tetap dilayani dengan gratis untuk pertama kali dan kita edukasi. Di sini tidak boleh ada cerita pasien ditolak," ujar Marzunanta.

Jika pasien ingin berobat di Puskesmas Kebon Jeruk terus menerus, Marzunanta mengatakan, pegawainya akan memandu pasien itu untuk mengurus perpindahan faskes.

Marzunanta juga menyampaikan bahwa semua inovasi dan perbaikan layanan di puskesmas itu adalah untuk masyarakat Jakarta.

Dia ingin puskesmas menjadi pilihan pertama masyarakat untuk berobat. Namun, di tengah pujian masyarakat, dia mengingatkan kepada pegawainya untuk tidak besar kepala.

"Silakan masyarakat manfaatkan fasilitas kami sebaiknya. Kami akan kasih pelayanan terbaik semampu kami," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com