JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat banyak aduan dari warga Kali Buaran yang terancam digusur.
Kepada awak media disela kunjungannya di wilayah Waru Doyong, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (16/10/2016), Anies menampung aspirasi warga itu.
Namun, ia menggaris bawahi apapun kebijakan yang diambil pemerintah, harus mengedepankan komunikasi dengan warga.
"Harus ada solusinya. Bukan sekadar tidak menggusur atau menggusur, yang diperlukan masyarakat kecil adalah solusi," kata Anies, Minggu sore.
(baca: Seruan "Tolak Penggusuran" dan "Tolak Ahok" di Tengah "Blusukan" Anies)
Solusi itu misalnya berupa tempat tinggal yang tetap memadai. Misalnya, lanjut Anies, dari sisi akses kebutuhan, lapangan pekerjaan, pendidikan dan sosialnya serta lainnya.
Sebab, Anies mengaku mendengar keluhan warga bukan semata soal digusur, tapi bagaimana solusi selanjutnya. Anies mengakui kepentingan umum memang harus dikedepankan.
"Tapi tidak mengesampingkan solusi praktis untuk saudara-saudara kita ini," ujar Anies.
Anies mengaku tidak berjanji kalau dirinya tidak melakukan penggusuran jika memimpin Jakarta.
(baca: Jika Jadi Gubernur DKI, Anies Tidak Janji Tak Akan Ada Penggusuran)
"Saya tidak berjanji akan menggusur atau mau menggusur. Tapi semua kebijkannya berdasarkan prinsip keadilan, akal sehat dan aturan," ujar Anies.
Sebelumnya, saat berkeliling di pemukiman pinggiran Kali Buaran, warga mengeluh akan digusur pihak kecamatan kepada Anies.
"Pak kita mau digusur Pak, pinggiran kali situ. Kalau enggak digusur, saya milih Bapak," celetuk seorang ibu kepada Anies.
Sambil bercanda, ibu tersebut bertanya apakah tempat tinggalnya tetap digusur meski ia sudah memilih Anies.
"Nanti kalau sudah dipilih, Bapak lupa lagi," ujar ibu tersebut.