Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingin Batasi Pembelian Mobil Mewah, tetapi Dukung Program LCGC

Kompas.com - 01/11/2016, 18:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, berniat untuk membatasi warga kalangan menengah ke atas dalam membeli mobil mewah. Namun, di satu sisi, dia mendukung warga kalangan menengah untuk membeli mobil yang termasuk dalam kategori low cost green car (LCGC) yang merupakan program pemerintah pusat.

"Saya membidik kendaraan mewah saja (untuk dibatasi). Program pemerintah yang low cost green car harus didukung. Kalau kelas menengah kita sudah terbangun dan transportasi umum sudah lebih baik, pelan-pelan akan berpindah dari kendaraan pribadi," kata Sandi di RW 02 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (1/11/2016).

Keinginannya membatasi kendaraan mewah, yakni mobil, dilakukan dalam rangka mengurangi kemacetan di Jakarta. Menurut Sandiaga, kemacetan yang dia rasakan belakangan ini sudah semakin parah.

(Lihat: Punya Empat Mobil, Sandiaga Sebut Bukan Kendaraan Mewah)

Sandiaga tak menjelaskan lebih lanjut mengapa hanya kendaraan mewah yang dibatasi pembeliannya. Dia juga tidak menerangkan apakah memang mobil mewah lebih signifikan menyumbang angka kemacetan di Jakarta ketimbang kendaraan lain seperti LCGC.

Menurut Sandiaga, jika pembatasan kendaraan mewah dilakukan dan layanan transportasi umum semakin baik, kalangan menengah ke atas diharapkan mulai mengubah kebiasaannya, beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

"Merangsang perubahan perilaku ya harus dimulai dari gerakan-gerakan. Semua warga ikut pimpinannya. Kalau kepilih nanti, saya seminggu sekali akan jalan kaki ke kantor. Bisa juga sama Mas Anies nanti, satu hari seharian naik angkutan umum," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com