Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta Warga Lapor jika Ada Pungli dan Dipersulit Urus KJP

Kompas.com - 04/11/2016, 16:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua pada Pilkada DKI 2017, Djarot Saiful Hidayat, meminta warga melapor jika dipersulit atau mengalami pungli saat mengurus  Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Kalau dipersulit, di kelurahan ditarik duit, lapor. Langsung kami pecat," kata Djarot saat blusukan di wilayah RW 10 Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (4/11/2016).

Djarot menyosialisasikan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di tempat itu. Ia menjelaskan kepada sejumlah warga tentang manfaat KJP bagi pendidikan anak.

KJP, kata Djarot, membantu selama masa wajib belajar bagi anak. Bahkan, KJP bisa membantu biaya pendidikan hingga perguruan tinggi.

"Bagi anak-anak kita, kalau lulus SMA lanjut perguruan tinggi, apabila diterima di perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia, bisa diberi beasiswa," kata Djarot.

Syaratnya, kata Djarot, siswa tersebut berprestasi di perguruan tinggi.

Nilai bantuan setiap tahun yang diterima bagi mahasiswa, lanjut Djarot, mencapai Rp 18.000.000.

"Jadi setiap bulannya Rp 1,5 juta. Kita ingin anak-anak kita bisa sekolah dengan baik," kata Djarot.

Para ibu dan beberapa anak terlihat menyimak Djarot. Djarot lalu bercerita pengalamannya bisa mendapat beasiswa untuk S1 dan S2.

"Bapak-Ibu, dulu saya juga sama, bukan anak orang kaya tapi karena semangat belajar, saya bisa dapat beasiswa S1 dan S2," kata Djarot.

Dia berpesan ke warga agar memanfaatkan KJP bagi anaknya. Namun, ia menekankan KJP hanya diperuntukan bagi yang tidak mampu. Bagi yang belum punya KJP, bisa mendaftarkan dengan menyerahkan SKTM di kelurahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com