Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Klaim Bisa Integrasikan Metromini dengan Transjakarta

Kompas.com - 17/11/2016, 17:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, optimis bisa mengintegrasikan metromini dengan transjakarta. Dia mengklaim punya solusi untuk integrasi ini.

"Saya mau integrasikan metromini ke transjakarta, dan mereka sepakat," kata Sandiaga disela acara kampanyenya di lapangan futsal di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (17/11/2016).

Integrasi metromini ke Transjakarta selama ini belum dapat direalisasikan. Sandiaga mengaku sudah bertemu para pemilik metromini di Pulogebang. Para pemilik itu sepakat bergabung dengan syarat diberi solusi. Salah satunya, para pemilik metromini mengeluhkan biaya beli bus baru jika bergabung ke transjakarta.

Itu yang membuat mereka belum dapat integrasi dengan transjakarta.

"Selama ini solusi yang dikasih, berkaitan dengan jumlah uang yang harus disetorkan untuk mendapatkan kendaraan baru, belum bisa diterima oleh mereka," kata Sandiaga.

Politisi Partai Gerindra itu menilai, pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama telah gagal mengintegrasikan metromini. Penyebabnya, lanjut Sandiaga, masalah komunikasi.

"Mereka enggak nemuin pola komunikasi yang baik, kedua tawaran solusi yang diberikan itu enggak menyelesaikan. Malah memberatkan. Karena saya basisnya pengusaha, saya tahu apa yang bisa dilakukan," klaim Sandiaga.

Jika sudah terintegrasi, Sandiaga ingin tidak ada lagi cerita metromini ugal-ugalan karena kejar setoran.

"Karena kalau dibiarkan seperti ini akan ugal-ugalan terus. Mereka ngejar storan dan sebagainya," kata Sandiaga.

Ia kemudian memperkenalkan pria bernama Bahar, yang mengaku pengusaha Metromini. Bahar membenarkan, untuk integrasi ke transjakarta, pengusaha metromini mesti rogoh kocek yang dalam.

"DP-nya terlalu mahal, Rp 150 juta. Harga mobil Rp 701 juta. Tapi yang diberikan kepada kami (nanti) hanya Rp 2,5 juta per bulan. Kalau diberikan Rp 2,5 juta per bulan, mending kita ngojek," ujar Bahar.

Bahar mengatakan, metromini mau untuk integrasi, sama seperti kopaja yang sudah lebih dulu.

"Metromini siap untuk revitalisasi, sesuai dengan yang diberikan ke kopaja," kata Bahar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com