JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menegaskan setiap permukiman warga harus memperhitungkan faktor keamanan dan keselamatan.
Hal itu dia ungkapkan ketika kampanye di permukiman pinggir rel yang berada di RW 04 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (18/11/2016).
"Nomor satu adalah keselamatan. Karena, bagaimanapun juga, kalau permukiman terlalu dekat dengan rel kereta api, potensi-potensi risiko akan tinggi. Jadi kita harus tegas menegakkan keamanan, keselamatan warga. Proses (penataan) harus dilakukan dengan baik dan manusiawi, karena sebagian besar dari mereka sudah tinggal di sini puluhan tahun. Bukan mereka baru tinggal," kata Anies.
(Baca: Anies Puji Pertemuan Jokowi dengan Prabowo)
Menurut dia, ada beberapa cara menata permukiman yang sudah cukup lama dihuni warga, salah satunya dengan melakukan upaya legalisasi.
Namun, jika tempat tinggal yang dimaksud memiliki risiko tinggi, seperti di dekat rel kereta api atau di bantaran sungai, maka kemungkinan yang paling baik adalah dipindahkan atau relokasi.
"Karena itu pendekatan yang harus kami lakukan, menawarkan mereka untuk pindah tetapi mendapatkan tempat baru yang memungkinkan mereka untuk hidup juga. Saya melihat nomor satu adalah keselamatan, keamanan, memastikan hidup mereka tidak terbengkalai karena dilakukan pemindahan-pemindahan," tutur Anies.
(Baca: Relawan Anies-Sandi Rumuskan 3 Harapan Pokok Warga)
Adapun selama Anies berkampanye di sana, sebagian besar warga berharap supaya tidak ada penggusuran. Menanggapi permintaan itu, Anies menjanjikan jika dirinya menjadi gubernur maka penataan akan ditempuh dengan cara-cara yang baik, tidak memaksa warga untuk pindah ke tempat yang belum tentu dapat menopang sendi-sendi kehidupan mereka.