Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tak Mampu Mengadu ke Djarot Dipersulit Saat Buat BPJS Anak

Kompas.com - 21/11/2016, 16:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Dedi mengadu kepada calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat terkait pengalamannya dipersulit saat hendak membuat surat keterangan tanda tidak mampu (SKTM).

Dedi menceritakan, kejadian itu terjadi saat istrinya hamil lima bulan. Dia mengaku, saat itu, ketua RT tempat tinggalnya menyarankan dirinya untuk membuat BPJS Anak. Untuk buat BPJS Anak gratis, ia memerlukan SKTM.

"Tapi orang puskesmas bilang, kalau saya sudah terlambat. Mesti buat yang bayar," kata Dedi, saat berdialog dengan Djarot, di RW 03 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (21/11/2016).

Khawatir kehamilan istrinya terganggu hanya karena persoalan BPJS, Dedi akhirnya menyetujui membuat BPJS Anak yang berbayar. Namun, akhirnya dia menunggak bayar karena kondisinya yang menganggur.

"Lalu saya coba ajukan SKTM gratis lagi, tapi tetap enggak bisa," ujar Dedi.

Kini istrinya telah melahirkan. Ia ingin warga tidak mampu diperhatikan lagi oleh Pemprov DKI soal kesehatan. 

"Saya tidak nuntut apa-apa Pak, cuma minta tolong masalah kesehatan Jakarta tolong diperhatikan jangan sampe orang miskin ditelantarkan," ujar Dedi.

Menanggapi hal itu, Djarot mengatakan, jika ada oknum pejabat yang mempersulit masalah seperti kasus Dedi, ia berharap warga melaporkannya.

"Kalau SKTM dipersulit, laporkan ke kami," ujar Djarot.

Djarot mengupayakan agar tidak ada warga yang dipersulit lagi jika mengajukan SKTM. Apalagi, kalau ada yang sampai melakukan pungli.

"Kalau ada yang macam-macam minta-minta uang, pungli gitu, laporkan. Nanti terpaksa dengan senang hati kami pecat," ujar Djarot.

Kompas TV Beginilah Cara Penggunaan Kartu BPJS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com