Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektivitas Kampanye Media Sosial pada Pilkada...

Kompas.com - 07/12/2016, 08:52 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada era perkembangan teknologi seperti saat ini, kampanye politik seolah menjadi lebih mudah.

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 misalnya, media sosial terasa disesaki konten kampanye para calon gubernur dan calon wakil gubernur.

Masing-masing calon berusaha menggaet pemilih dengan menebarluaskan ide mereka di media sosial.

Lantas, seberapa efektif kampanye yang dilakukan melalui media sosial?

CEO Cyrus Network Hasan Nasbi menyampaikan bahwa efektivitas kampanye di media sosial tergantung pada aksesibilitas masyarakat terhadap konten kampanye di media sosial tersebut.

"Kemudian kedua faktornya, kontennya apa dulu. Cape-cape kampanye di media sosial, kontennya enggak menarik, enggak ada pengaruhnya," kata Hasan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2016).

(Baca juga: PoliticaWave: Terjadi Polarisasi Perbincangan soal Ahok di Media Sosial)

Hasan sepakat bahwa media sosial kerap digunakan karena lebih murah, mudah, dan fleksibel. Para calon bisa menyebarluaskan idenya dengan beragam fitur, mulai dari gambar hingga video.

"Kalau salah bisa gagal juga, berita hoax juga ada. Jadi bisa negatif atau positif," kata Hasan.

Menentang "black campaign"

Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengaku tak memiliki strategi khusus dalam berkampanye di media sosial.

Namun, Ahok meminta agar pendukungnya tak menyerang calon lain. Apalagi, melontarkan isu terkait agama.

"Untuk apa diserang? Enggak usah nyerang yang lain deh," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016).

"Untuk apa begitu loh. Macam-macam lah, kita minta juga tolong jangan nyerang, toh semua berlomba-lomba menyampaikan program," kata dia.

Selama satu bulan cuti, Ahok tak melihat ada adu program tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Ahok melihat ketiganya saling mem-bully dan menjelek-jelekan.

"Itu enggak sehat, itu saya sampaikan," kata dia.

(Baca juga: Polarisasi Opini di Media Sosial Meningkat Saat Pilkada)

Halaman:


Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com