JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengatakan, Indonesia adalah negara yang toleran.
Buktinya, dia yang tidak beragama Islam itu bisa memimpin kabupaten yang mayoritas beragama Islam, yakni Belitung Timur.
"Toleran dong. Aku bisa jadi bupati di 93 persen muslim, Belitung Timur," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).
(Baca juga: Sumarsono: Bukan Maksud Pak Ahok Membobol APBD dengan Beli Lahan Eks Kedubes Inggris)
Ahok berharap, Indonesia tetap bisa menjadi negara yang sesuai cita-cita proklamator, Soekarno-Hatta.
"Keadilan sosial bisa diwujudkan. Kita tinggal bersama di rumah Pancasila. Itu cita-cita proklamator kita seperti itu," kata dia.
Ahok mengatakan, ia siap memperjuangkan keadilan tersebut. Hal itu juga menjadi tujuan Ahok masuk ke dunia politik.
"Saya masuk ke politik dalam rangka menegakkan, mewujudkan, keadilan sosial," ucap Ahok.
Ahok tengah menjalani proses hukum kasus dugaan penodaan agama yang menjadikannya terdakwa.
(Baca juga: Alasan Ahok Tetap Bertahan dalam Keadaan Tertekan)
Dia diduga menodai agama karena mengutip Surat Al Maidah ayat 51 dalam pidatonya saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Ahok didakwa dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP tentang penodaan agama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.