Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diona di Mata Teman-teman Sekolahnya

Kompas.com - 28/12/2016, 14:06 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aisyah (16) dan Irfan (16) tampak terpukul lantaran kehilangan Diona Arika (16), korban pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Aisyah dan Irfan merupakan teman Diona di SMA Bakti Mulya (BM) 400.

Diona sempat bersekolah di tempat tersebut sebelum pindah ke sekolah lain. Di mata kerabat, Diona merupakan sosok yang pendiam.

"Anaknya enggak pernah macem-macem dan lebih banyak pendiam," kata Aisyah di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).

Aisyah tak menyangka kerabatnya itu meninggal dalam kondisi tragis. Awalnya ia tak percaya dengan berita di media sosial soal pembunuhan yang merenggut nyawa Diona.

Setelah melihat pemberitaan terus-menerus, Aisyah pun percaya bahwa ia benar-benar kehilangan kerabat terbaiknya.

"Saya mau ke sana pas tahu kebenarannya, tapi enggak jadi karena di sana lagi hectic (ramai) polisi juga kan," kata Aisyah.

Aisyah dan kerabat lainnya di SMA BM 400 memutuskan untuk hadir di pemakaman Diona sebagai ucapan bela sungkawa. Sementara itu, kerabat lainnya, Irfan mengatakan Diona sosok yang tak memilih teman.

Salah satu buktinya, saat Diona mengundang semua teman se-angkatan di SMA BM 400 ke acara ulang tahunnya. Padahal, saat itu Diona sudah pindah sekolah.

"Ada sekitar 100-an orang datang saat itu dan Diona sapa kita semua," cerita Irfan. (Baca: Mengapa Korban Pembunuhan di Pulomas Tak Bisa Keluar Saat Disekap di Kamar Mandi?)

Dalam kasus pembunuhan di Pulomas ini ada 11 orang yang menjadi korban penyekapan di dalam kamar mandi berukuran 1,5x1,5 meter.

Akibat peristiwa tersebut enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.

Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy.

Kompas TV 5 Korban Selamat Pembunuhan Pulomas Tak Terluka Parah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com