Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Sambangi 44 Kecamatan, Agus Makin Semangat "Gerilya"

Kompas.com - 29/12/2016, 18:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah menyelesaikan target mengunjungi 44 kecamatan pada pekan lalu. Meski demikian, Agus menyebut dirinya akan terus berkampanye mengunjungi warga.

Agus menyebut kunjungannya ke warga dari satu wilayah ke wilayah lainnya dengan "gerilya".

"Yang namanya gerilya tidak pernah berhenti dan saya akan terus dan semakin bersemangat karena disambut luar biasa oleh masyarakat," kata Agus, di sela-sela kunjungannya ke kawasan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, Kamis (29/12/2016).

Agus mengaku senang melihat antuasiasme warga di tiap lokasi kampanye. Hal itu, kata dia, semakin memperkuat keyakinannya untuk lebih memperbanyak intensitas turun ke lapangan. Saat menemui warga, Agus menyebut dirinya jadi mengetahui permasalahan serta menyerap aspirasi warga.

"Sekaligus mereka akan memiliki sebuah kepercayaan dan keyakinan bahwa pemimpin hadir di tengah-tengah mereka dan mereka juga akan terbayang bahwa ya itulah yang harusnya terjadi di Jakarta. Di mana tidak ada sekat jarak antara pemimpin dengan yang dipimpinnya," kata Agus. (Baca: Agus: Penting untuk Temui Rakyat dan Wakil Rakyat)

Dalam kampanyenya, Agus menargetkan pengenalan sosok pada bulan pertama. Kemudian pada bulan kedua, Agus menargetkan pengenalan program kepada masyarakat. Kini, memasuki bulan ketiga, Agus melakukan penguatan hingga hari pemilihan pada 15 Februari 2017 mendatang.

"Yang jelas semakin dalam lagi pemahaman masyarakat, warga semakin mengapresiasi semangat perubahan yang ingin saya tawarkan kepada mereka. Tentunya membangun spirit kebersamaan dan juga soliditas dalam sebuah semangat perubahan untuk warga Jakarta, dan itu yang akan saya lakukan pagi, siang, dan malam," kata Agus.

Agus berpasangan dengan Sylviana Murni pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Mereka mendapat nomor pemilihan 1 dan diusung oleh 4 partai politik, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Kompas TV AHY: Cari Solusi Cerdas agar Kampung Pulo Tak Digusur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com