Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pelarian Ius Pane, Buron Perampokan di Pulomas

Kompas.com - 02/01/2017, 08:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tersangka perampokan dan pembunuhan di Pulomas yang menjadi buron, Ridwan Sitorus alias Ius Pane, akhirnya diringkus kepolisian saat hendak bersembunyi di Medan, Sumatera Utara, Minggu (1/1/2016).

Ius ditangkap oleh tim gabungan dari Polrestro Jakarta Timur, Polresta Depok, dan Ditkrimum Polda Metro Jaya.

(Baca juga: Polri Cari Motif Lain dalam Kasus Perampokan di Pulomas)

Penangkapan Ius itu dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana Marpaung.

Pria 54 tahun itu ditangkap saat berada di salah satu pool bus Antar Lintas Sumatera atau ALS.

Ius yang ditangkap di Medan pada Minggu pagi ini langsung diterbangkan dengan pesawat Citilink dan tiba di Bandara Halim Perdanakusumah pada Minggu siang.

Ius yang berkulit hitam itu terlihat tegang dan terus menunduk saat konferensi pers berlangsung.

Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Mochamad Iriawan yang memimpin konferensi pers turut memamerkan Ius kepada awak media.

Berbeda dengan Ius, Iriawan justru terlihat senang karena seluruh pelaku pembunuhan di Pulomas sudah tertangkap.

"Dengan demikian, tuntas semua pelaku (pembunuhan di Pulomas) sudah bisa kami ungkap semua," kata Iriawan dalam keterangannya kepada wartawan.

Iriawan menyampaikan, Ius tak melawan ketika diringkus polisi. Pada awalnya, Ius sempat mencoba melawan.

Namun, karena jumlah anggota kepolisian yang meringkusnya lebih banyak, akhirnya Ius menyerah.

Setelah ini, polisi membawa Ius untuk mendatangi lokasi penyewaan mobil yang digunakan untuk melakukan kejahatan di Pulomas.

(Baca juga: Ius Pane, Buronan Perampokan Pulomas yang Ditangkap Tiba di Jakarta)

Polisi juga menggeledah rumah kontrakan Ius di Bekasi, Jawa Barat. Polisi juga akan mengumpulkan berbagai barang bukti, seperti senjata tajam atau parang dan senjata api.

Dari rekaman kamera CCTV, diketahui bahwa Ius merupakan orang yang menyeret salah satu korban tewas, Diona Arika. Dia menyeret Diona dari kamarnya di lantai 2 ke lantai 1.

Ius juga menjambak rambut Diona dan memukul Diona menggunakan senjata api. Selain itu, Ius Pane telah menjual barang bukti lainnya, yakni handphone. Dia menjual handphone tersebut di Warung Jambu.

"Kemudian kami rencana akan merilis secara lengkap peristiwa tersebut hingga lurus. Karena ini murni perampokan," kata Iriawan.

Buron

Ius Pane merupakan tersangka terakhir yang ditangkap polisi. Sebelumnya, polisi menangkap Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Ramlan tewas tertembak, sedangkan Erwin mengalami luka tembak.

Selanjutnya, polisi menangkap Alfins Bernius Sinaga sudah ditangkap di Villamas Indah, Bekasi Utara, Jawa Barat.

(Baca juga: Ini Peran Masing-masing Perampok di Pulomas)

Mereka berempat merampok di kediaman Dodi Triono di Pulomas yang diwarnai penyekapan dan menewaskan enam orang, Senin (26/12/2016). Polisi baru mengetahui hal tersebut pada Selasa (27/12/2016).

"Kami punya target memang tim saya seminggu maksimal harus keurus (pelaku tertangkap) semua. Alhamdulillah 19 jam, pelaku tertangkap semua," kata Iriawan.

Adapun Ius baru tertangkap Minggu pagi. Dia menjadi buron atau daftar pencarian orang (DPO).

Polisi menyebar foto dan ciri-ciri Ius ke media massa. Sampai akhirnya, Ius diringkus enam hari setelah peristiwa tersebut terjadi.

"(Penangkapan Ius lebih lama) karena (pelaku pembunuhan) berpencar. Kemudian dia beberapa kali pindah tempat, sehingga akhirnya kami ketahui yang bersangkutan berjalan ke Medan dari Jakarta," kata Iriawan.

Meski demikian, lanjut dia, target penangkapan masih terpenuhi. Ia berharap, penangkapan Ius Pane dapat menjadi kado tahun baru bagi masyarakat. Sebab, kelompok pembunuh di Pulomas ini merupakan pembunuh yang sadis.

Mereka bisa merampok tiga kali dalam satu pekan. Hal itu diketahui dari keterangan Ius.

"Pengakuannya, (perampokan) pertama di Purwakarta. Kemudian di Jonggol dan Pulomas," kata Iriawan.

Dalam merampok rumah warga, kata Iriawan, mereka melakukannya secara berkomplot. Ketika perampokan di Pulomas misalnya, ada 4 orang yang merampok dan membunuh tuan rumah.

Hanya saja, anggota kelompok Ius ketika merampok berbeda-beda. "Tapi tahun 2011, saat itu Ius keluar (dari penjara) 4,5 tahun dengan kelompok yang berubah-ubah juga," kata Iriawan.

(Baca juga: Kapolda Ungkap Lamanya Pencarian Ius Pane, Buron Perampok Pulomas)

Dari peristiwa perampokan dan pembunuhan di Pulomas, korban yang meninggal adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.

Sementara itu, korban selamat bernama Zanette Kalila (13), yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat adalah Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.

Kompas TV Akhir Pelarian Buronan Perampok Pulomas, Ius Pane
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com